Bom Bunuh Diri saat Sidang, 12 Tewas

MI
03/9/2016 11:40
Bom Bunuh Diri saat Sidang, 12 Tewas
(AFP/A MAJEED)

SEDIKITNYA 12 orang tewas dan 40 orang lainnya terluka akibat dua serangan bom di wilayah barat laut Pakistan, kemarin.

Serangan pertama terjadi saat seorang pelaku bom bunuh diri melempar granat ke para polisi di sebuah pengadilan di Kota Mardan, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, sekitar 40 km dari Kota Peshawar.

Setelah menyerang, pelaku yang membawa rompi bom pun meledakkan diri di ruang sidang. “Sejauh ini kami mendapatkan 12 korban tewas yang terdiri atas pengacara, polisi, dan warga sipil,” kata Haris Habib, perwira polisi yang melakukan upaya penyelamatan, kemarin.

Selain itu, kata Habib, aparat kepolisian juga menyelamatkan 52 korban luka yang terdiri atas pengacara, polisi, dan warga sipil. Juru bicara pemerintah, Musthaq Ghani, juga menyampaikan informasi yang sama.

Sebelumnya, empat pelaku bom bunuh diri juga berupaya menyerang wilayah yang dihuni warga yang menganut Kristen di wilayah dekat Warsak Dam dan berada di utara Pesahawar.

Dengan didukung helikopter militer, para penyerang dapat dilumpuhkan dan tewas setelah baku tembak dengan aparat keamanan.

Pejabat kepolisian setempat, Shaukat Khan, menyebutkan 4 pengebom bunuh diri memasuki permukiman komunitas Kristen, 1 di antara mereka masuk gereja, tapi tidak ada orang pada waktu itu.

Respons yang cepat dari para penjaga masyarakat sipil dan pasukan keamanan telah mencegah aksi penyerangan yang menimbulkan korban.

Sementara itu, juru bicara faksi kelompok Taliban yang bernama ‘Jamaat ul Ahrar’, Ahsanullah Ahsan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Bulan lalu, sebuah bom meledak menargetkan di tengah kerumunan pengacara dan jurnalis di luar rumah sakit di Kota Quetta dan menyebabkan 70 orang tewas. Jamaat ul Ahrar dan kelompok Islamic State (IS) bersaing mengklaim diri sebagai pelaku penyerangan tersebut.

Perdana Menteri (PM) Pakistan Nawaz Sharif menyatakan kedua pengeboman itu tidak akan melemahkan kampanye pemerintah dalam melawan aksi terorisme.

“Ini serangan pengecut yang tidak akan menghentikan perang kami melawan aksi terorisme,” jelas Sharif. (AP/Ire/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya