Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
BRIGADE Golani, salah satu batalion elite tentara Israel telah meninggalkan Jalur Gaza, Palestina, seusai menelan kekalahan dari kelompok pejuang Hamas di wilayah Shujaiya.
Israel melakukan ‘reorganisasi pasukan’ setelah mengalami kekalahan besar di wilayah tersebut.
Channel 13 Israel mengatakan, Batalion ke-13 Brigade Golani telah mengalihkan kendali atas lingkungan Kota Gaza ke pasukan lain.
Baca juga : Hancurkan Kamera Intai, Hizbullah Buat Israel Buta
Sebelumnya, tentara Israel mengungkapkan, perlawanan Hamas di Shujaiya adalah salah satu pertempuran paling sengit, ditandai dengan banyaknya prajurit mereka yang terluka.
"Kita berada di puncak pertempuran di Jalur Gaza, dan pertempuran paling sengit terjadi di Shujaiya, Jabalia, dan Khan Yunis," sebut mereka.
Baca juga : Hizbullah Gempur Markas Militer Israel di Selatan Libanon
Pejuang dari sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, baru-baru ini menyergap pasukan Brigade Golani di Shujaiya yang membunuh dan melukai sejumlah besar tentara Israel.
Nama-nama yang dipublikasikan adalah 10 anggota Brigade Golani yang tewas dalam penyergapan tersebut, sementara empat lainnya terluka parah, termasuk perwira tingkat menengah.
Setelah penarikan mereka dari Jalur Gaza, media Israel menerbitkan klip video yang mengklaim menunjukkan tentara di batalion tersebut merayakan setelah meninggalkan medan perang.
“Shujaiya memiliki reputasi sebagai ‘perangkap maut’ bagi pasukan Israel, dan lingkungan tersebut merupakan lokasi Tell al-Muntar, sebuah bukit yang menjadikan kawasan tersebut penting secara militer selama berabad-abad,” lapor The New Arab.
Secara historis, kota ini dianggap sebagai pintu gerbang ke Gaza, karena pemandangannya yang indah dan akses strategis ke seluruh Kota Gaza.
Jurnalis Gaza Amjad Yaghi menulis dalam sebuah artikel untuk Al-Araby Al-Jadeed, bahwa julukan Shujaiya adalah "Penjaga", karena posisinya yang protektif.
Tal Lev-Ram, koresponden militer untuk surat kabar Maariv Israel, mengatakan Brigade Golani memiliki perselisihan panjang dan berdarah dengan Shujaiya karena penargetan pengangkut personel lapis baja (APC) pada 2014 yang menewaskan tujuh tentara dan mayat Oron Shaul diculik.
Reporter Israel Hanan Greenwood, yang memasuki Shujaiya bersama pasukan dari Brigade Golani, menggambarkan lingkungan tersebut sebagai salah satu target paling kuat yang pernah dihadapi Golani sejak awal perang.
“Lingkungan ini sangat ramai, dengan sebuah casbah di tengahnya dan satu batalion yang dipandang sebagai yang terkuat di Gaza,” pungkas Greenwood. (Medcom.id/Z-4)
Delapan tahanan Palestina yang dibebaskan oleh militer Israel mengklaim bahwa mereka disiksa dan diancam selama berada dalam tahanan.
Inggris, AS, dan Korea Selatan telah memperingatkan peretas yang didukung Korea Utara, berusaha mencuri rahasia nuklir dan militer dari pemerintah dan perusahaan swasta di seluruh dunia.
Otoritas Moskow menawarkan bonus pendaftaran sebesar 1,9 juta rubel (sekitar US$22,000) untuk penduduk kota yang bergabung dengan militer Rusia.
PENGAMAT militer Soleman Ponto ungkap prioritas utama dari alat utama sistem senjata (alutsista) yang harus diperbarui. Ponto menilai alutsista dari TNI Angkat Laut (AL) yang paling penting.
Setidaknya 50 warga Palestina ditemukan tewas pada hari Jumat setelah militer Israel menarik diri dari beberapa daerah di Gaza tengah dan utara, meninggalkan lingkungan yang hancur.
JEPANG dan Filipina telah menandatangani pakta pertahanan yang memungkinkan penempatan pasukan di wilayah masing-masing terkait ancaman militer Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved