Solidaritas Seporsi Pasta untuk Korban Gempa

Adiyanto
27/8/2016 19:03
Solidaritas Seporsi Pasta untuk Korban Gempa
(AFP)

"BANYAK jalan menuju Roma." Pepatah itu mengandung makna banyak cara untuk meraih asa. Ungkapan itulah yang kira-kira kini berupaya diwujudkan sebagian masyarakat Italia dalam menggalang solidaritas bagi korban gempa yang melanda wilayah utara negeri itu pada Rabu (24/8) lalu.

Salah satu caranya lewat kuliner. Beberapa koki dan restoran ternama, baik yang ada di Italia maupun di luar negeri, sepakat untuk menambah produksi menu khas mereka, Pasta All'amatriciana. Kebetulan penganan ini berasal dari daerah Amatrice yang merupakan salah satu wilayah terdampak paling parah gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter itu.

Dari 281 korban yang tewas, sebanyak 221 di antara mereka merupakan warga desa ini. Dari hasil penjualan pasta itu diharapkan dapat terkumpul dana untuk membantu korban.

"Kami harus bergerak cepat. Pasta All'amatriciana sebagai simbol. Saya memutuskan untuk menggunakan simbol ini," ujar Paolo Campana, seorang food blogger dan desainer grafis, salah seorang penggagas gerakan solidaritas ini kepada AP, Jumat (26/8).

Campana melalu akun Facebook-nya menyerukan kepada pemilik restoran untuk menjual lebih banyak menu tersebut dan mendonasikan sekitar 2 Euro (sekitar Rp30 ribu) dari setiap porsi yang terjual untuk diserahkan melalui Palang Merah setempat. Dana 2 Euro ini sebagian ditanggung pemilik restoran dan sisanya dari pengunjung.

Gerakan yang menjadi viral di media sosial ini disambut antusias warga. Bahkan, selebritas Inggris, Jamie Oliver, yang juga pemilik restoran Italia di Inggris yang berjaringan internasional, bersedia menyisihkan sumbangan US$2,65 dari setiap porsi pasta yang terjual.

Melalui akun Instagram miliknya, Oliver mengatakan kepada follower-nya. "Ini akan menjadikan sesuatu yang berbeda. Uang itu nantinya bisa untuk membantu petugas pemadam, tenda pengungsian, makanan, pakaian, dan fasilitas kesehatan. Saya kira kita akan mudah untuk menggalang dana lewat cara ini."

Carlo Petrini, pendiri Slow Food International, yang mempromosikan cara memasak tradisional dengan bahan-bahan khas suatu daerah, juga ikut mendorong gerakan ini ke berbagai jaringan restoran internasional. Dia menyerukan agar mereka menambahkan menu ini untuk dikonsumsi pengunjung. Dengan tagar #virtualsagra gerakan ini diharapkan dapat membantu korban gempa, khususnya di Amatrice.

Sagra merupakan nama festival pasta yang rutin digelar setiap tahun di wilayah tersebut yang digelar di restoran Hotel Roma. Kini, hotel di wilayah itu runtuh akibat gempa dan menewaskan sebagian penghuninya.

"Mari berharap Amatrice bisa kembali dibangun,'' kata Luca Palombini, Assistant Chef di Hotel Roma yang kini tengah dirawat di rumah sakit karena terluka akibat gempa. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya