Bom Mobil Meledak di Thailand Selatan, Satu Tewas dan Puluhan Luka

Thomas Harming Suwarta
24/8/2016 18:35
Bom Mobil Meledak di Thailand Selatan, Satu Tewas dan Puluhan Luka
(AFP)

SEBUAH bom mobil meledak sebuah distrik di Thailand Selatan, sebuah kawasan yang terkenal dengan kehidupan malamnya. Sedikitnya satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Ledakan yang terjadi pada Selasa (23/8) malam tersebut terjadi di depan sebuah hotel di Pattani, Thailand Selatan, yang mayoritas penduduknya penganut Islam.

"Sejauh ini satu orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka," kata Komandan Polisi Provinsi Pattani, Mayor Jenderal Thanongsak Wangsupa. "Bangunan hotel pun mengalami kerusakan parah," sambung dia.

Daerah Pattani memang tidak dikenal sebagai daerah wisata, tetapi pengamat menilai serangan bom itu merupakan pesan dari kelompok militan menyusul rangkaian serangan bom yang terencana pada pertengahan Agustus lalu di beberapa kota resor wisata terkenal yang menyebabkan empat orang tewas dan 37 orang terluka termasuk dari kalangan turis.

Serangan-serangan seperti ini telah meningkatkan kekhawatiran pemberontakan di bagian selatan Thailand yang mungkin telah menyebar ke utara setelah mandeknya perundingan damai selama bertahun-tahun. Hal ini juga membantah anggapan teori junta yang meremehkan ancaman kelompok militan negara tersebut.

Bahwa kawasan hiburan yang menjadi sasaran pemboman hanya salah satu saja dari situasi yang terus bergejolak di bagian selatan Thailand.

"Daerah ini terkenal dengan kehidupan malam yang menawarkan hiburan bar dan prostitusi," kata Don Pathan, seorang analis keamanan yang berbasis di wilayah tersebut. "Ini merupakan tempat yang membuat muak masyarakat di sini," katanya.

Menurut dia, para pemberontak di bagian selatan ini memusatkan serangan mereka terhadap petugas keamanan yang merupakan simbol negara dan beberapa kesempatan mereka kadang-kadang menyerang tempat hiburan malam.

"Kampanye melawan kejahatan sosial tidak terlalu menjadi perhatian dalam agenda para pemberontak di sini. Strategi mereka sekarang adalah untuk memberi sinyal saja bagaimana dengan situasi buruk seperti ini daerah seperti kehilangan otoritasnya," kata Pathan.

Berbicara kepada wartawan setelah ledakan di hotel Pattani tersebut, wakil pemimpin junta Prawit Wongsuwan mengatakan negosiasi dengan pemberontak akan tetap diupayakan sampai aksi kekerasan mereda.

"Semua kekerasan pertama harus berhenti sebelum kita dapat mengatur kerangka acuan untuk melakukan pembicaraan. Mereka harus menunjukkan ketulusan mereka," katanya.

Seperti diberitakan, bom seberat 90 kilogram tersebut disembunyikan di dalam sebuah mobil dan diletakkan di lobi hotel. Sebelumnya juga ada sebuah ledakan tetapi tidak besar dan tidak memakan korban.

"Nah mobil itu diparkir di depan lobi hotel selama beberapa menit setelah bom pertama meledak dan orang-orang tidak curiga karena itu kendaraan rumah sakit," kata juru bicara militer Thailand Selatan Kolonel Pramote Prom-in.

Kata dia, hal seperti ini disebut "double tap" taktik yang sering diadopsi oleh para pemberontak selatan dan digunakan dalam banyak serangan baru pada lokasi wisata ke arah utara.

Seorang anggota staf di rumah sakit setempat mengatakan 32 orang terluka dan lima dari mereka dinaytakan kritis. "Semua adalah warga negara Thailand," katanya.

Ahli kelompok militan Asia Tenggara Zachary Abuza mengatakan, "Mereka jelas berusaha untuk mengirim sinyal bahwa mereka mampu menyerang kota-kota yang lebih besar lagi," katanya kepada AFP.

Menyusul serangan ini, banyak kedutaan memperingatkan warga mereka untuk tidak bepergian ke daerah Pattani. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya