Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEINGINAN Kaisar Jepang Akihito untuk turun takhta, yang disampaikannya melalui pesan video Senin (8/8), membuat Putra Mahkota Pangeran Naruhito, 56, kini menjadi sorotan.
Naruhito bakal menjadi kaisar ke-216 di kerajaan yang diyakini telah berdiri sejak abad ke-5 itu. Sebagai ahli waris salah satu kerajaan tertua di dunia itu, Naruhito dikenal tidak segan-segan mengkritik institusi Jepang atau rekam jejak perang negerinya, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya di kerajaan tersebut.
Salah satu kritik lulusan Oxford University itu ialah gaya hidup kaku kerajaan yang mengakibatkan istrinya, Masako Owada, yang dulunya diplomat dengan jam terbang tinggi harus menderita stres.
Seperti ayahnya, Akihito, Naruhito juga memperingatkan bahwa Jepang tidak harus menutupi militerisme yang mereka lakukan di awal abad ke-20 dan aksi mereka di Perang Dunia II (PD II). Para pengamat menilai pernyataan Naruhito itu untuk menegur sikap nasionalis Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Komentar-komentar yang disampaikan pria yang suka bermain biola, berski, dan mendaki itu sangat tidak biasa karena keluarga Kerajaan Jepang tidak seharusnya masuk urusan politik, sesuai dengan konstitusi pasca-PD II yang diberlakukan Amerika Serikat yang saat itu menduduki Jepang.
Naruhito sempat mengambil alih tugas-tugas resmi sang ayah pada 2012 ketika Akihito menjalani masa pemulihan setelah operasi jantung.
Ia juga pangeran pertama yang tumbuh besar bersama orangtua dan saudara-saudaranya di rumah yang sama. Sebelumnya, budaya Kerajaan Jepang mengharuskan putra-putri kerajaan dibesarkan pengasuh dan dididik petugas khusus.
Naruhito menikahi Masako, putri sebuah keluarga diplomat pada 1993 dan melahirkan putri tunggal mereka pada 2001.
Selama ini, Putra Mahkota Naruhito aktif dalam upaya konservasi air, sempat memimpin sebuah pertemuan global tentang masalah tersebut pada 2003. Namun, pergulatan istrinya mengatasi tekanan justru lebih menyita perhatian publik. Itu menimbulkan pertanyaan tentang model kekaisaran yang akan dijalankan Naruhito nantinya.
“Saya kira kita harus melihat dan menunggu di sini,” ujar Kenneth Ruoff, penulis The People’s Emperor dan direktur kajian Jepang di Portland State University, Amerika Serikat. (AFP/Ihs/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved