Ribuan Penumpang Delta Air Telantar

I-1
10/8/2016 07:00
Ribuan Penumpang Delta Air Telantar
(AP/SHIZUO KAMBAYASHI)

RIBUAN orang di Bandara Narita, Jepang, kemarin (9/8), telantar dan harus menunggu selama berjam-jam tanpa kepastian. Begitu pun penumpang di bandara lainnya di dunia. Mereka ialah calon penumpang Delta Airlines, maskapai penerbangan yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat. Lantaran listrik di kantor pusat padam, sistem komputerisasi mereka pun mengalami gangguan. Hal itu membuat sejumlah penerbangan maskapai tersebut terpaksa dibatalkan dan sebagian lainnya terlambat.

“Sangat sulit mendapat informasi untuk mengetahui apa yang terjadi,’’ kata Ashley Roache, salah satu calon penumpang yang hendak terbang dari Lexington, Kentucky, ke New York, seperti dikutip AP.

Pihak Delta Air berjanji akan mengembalikan tiket dan voucer sebesar US$200 (Rp2,6 juta) per penumpang sebagai kompensasi atas penerbangan yang dibatalkan maupun yang terlambat.

Akibat kerusakan sistem komputer yang terjadi di markas maskapai di Atlanta, Amerika Serikat, sejak Senin (8/8) waktu setempat, lebih dari 700 penerbangan Delta Air dibatalkan serta 2.600 lainnya terlambat (delay).

Pihak Delta mengatakan, meski kerusakan komputer yang terjadi hanya beberapa jam, mereka kesulitan mengurus penumpang yang telantar. Hal itu disebabkan pekan ini merupakan liburan musim panas yang sibuk. Bulan lalu, rata-rata penumpang Delta Air mencapai 87%.

CEO of Delta Air, melalui sebuah tayangan video, telah meminta maaf kepada calon penumpang. Dia menawarkan pengembalian tiket dan voucer perjalanan sebesar US$200. Itu berlaku bagi calon penumpang yang pesawatnya terlambat lebih dari 3 jam.

Juru bicara maskapai, Trebor Banstetter, mengatakan, setelah listrik di markas mereka di Atlanta mati, sistem komputer tidak bisa langsung berfungsi, begitu juga sistem cadangan. Pihak maskapai masih menyelidiki penyebab kerusakan. Namun, sejauh ini unsur peretasan tidak ditemukan.

Juru bicara Georgia Power, perusahaan penyuplai listrik di Atlanta dan sekitarnya, mengatakan kerusakan peralatan di Kantor Delta Air-lah yang menyebabkan padamnya listrik di maskapai itu. Menurut dia, hari itu tidak ada keluhan soal pemadaman listrik dari pelanggan lain.
Pihak Delta menolak mengomentari pernyataan pihak perusahaan listrik itu. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah maskapai di Amerika Serikat juga diterpa masalah semacam ini.

Bulan lalu, Southwest Airlines, sebuah maskapai tarif murah yang berbasis di Dallas, bahkan harus membatalkan lebih dari 2.000 penerbangan selama empat hari setelah terjadi masalah kelistrikan. (AP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya