Laman Sensus Daring Australia Rusak Jadi Obrolan Populer di Twitter

Antara
09/8/2016 23:02
Laman Sensus Daring Australia Rusak Jadi Obrolan Populer di Twitter
(Twitter)

SEJAK beberapa hari lalu, gaung ancaman denda bila tidak mengisi sensus menjadi pembahasan masyarakat Indonesia di Perth, Australia, tetapi pada malam seharusnya sensus dilakukan justru laman yang dituju rusak dan tanda pagar #CensusFail menjadi obrolan paling populer di Twitter di seluruh dunia.

Australia menggelar sensus secara daring di laman www.census.abs.gov.au. Untuk dapat melengkapi data, setiap rumah dikirimi surat berisi sandi 12 angka.

Surat berisi sandi itu mengingatkan bahwa pada Selasa (9/8) malam merupakan malam sensus, dan orang diharapkan membuka laman dan masuk dengan sandi itu. Satu rumah cukup mengisi seperangkat daftar isian dalam jaringan dan itu kewajiban semua orang di Australia, baik warga negara atau bukan, tidak peduli pengunjung sementara atau penduduk tetap.

Biro Statistik Australia (ABS), sebagai penyelenggara, sesumbar bahwa semua masalah pada sensus kali ini sudah diantisipasi, termasuk 'serbuan' pengisi sensus. Itu sebabnya ABS membayar IBM untuk menyediakan kapasitas Cloud sensus tahun ini dengan nilai kontrak US$9,6 juta.

Namun, tepat pada malam sensus, ketika ribuan atau mungkin ratusan ribu orang berusaha masuk ke laman tersebut, yang terjadi justru kerusakan sistem sehingga laman sama sekali tidak bisa dibuka. Sebagian berhasil membuka dan mengisi, tapi setelah 20 menit berlalu dan hendak dikirim ke server, tanggapannya berupa pemberitahuan bahwa jaringan sedang terganggu.

Biro Statistik Australia mengumumkan di Twitter @ABSCensus bahwa laman mereka crash dan meminta masyarakat bersabar dalam proses itu.

Beberapa orang mengungkapkan kekesalan mereka di Twitter karena ABS sempat mengancam akan mendenda AU$180 per hari bila terlambat mengisi sensus yang digelar setiap lima tahun sekali.

Warga Australia juga sangat khawatir dengan sensus daring ini, melihat dari kekacauan sistem saat banyak orang masuk ke laman kemudian laman sensus justru mengalami crash.

Persoalan kerahasiaan itu sangat bermasalah sebab data sensus akan disimpan selama 4 tahun alih-alih 18 bulan, seperti sensus-sensus sebelumnya. Selain itu, pengisi data juga diminta menuliskan nama serta alamat detail di laman sensus ABS.

Mantan Wakil Komisioner Privasi NSW, Anna Johnston, bahkan sudah terang-terangan menolak untuk mengisi sensus sama sekali akibat sistem baru yang diterapkan Sensus Australia ini.

Saat Antara di Perth mencoba masuk ke laman sensus pada pukul 20.36 waktu setempat atau 19.36 WIB, jawaban laman tersebut adalah "Terima kasih atas peran serta Anda di sensus. Sistem saat ini sedang sangat sibuk. Harap tunggu 15 menit sebelum mencoba kembali. Kesabaran dan kerja sama Anda sangat kami hargai".

Di laman ABS tertulis pula bahwa masyarakat tidak akan dikenai denda bila tidak berhasil mengisi lembaran sensus dalam jaringan pada malam itu, sembari menyarankan menghubungi telepon ABS selepas 10 Agustus pada saat kesibukan diharapkan sudah agak mereda. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya