Protes Serangan, Pengacara Boikot Pengadilan

Ihs
10/8/2016 05:30
Protes Serangan, Pengacara Boikot Pengadilan
(AFP / ARIF ALI)

PENGACARA di seluruh Pakistan, kemarin, memboikot sidang pengadilan untuk mengutuk serangan bom bunuh diri di sebuah rumah sakit di Quetta, Provinsi Baluchistan, yang menewaskan 70 orang. Korban tewas sebagian besar merupakan pengacara.

Asosiasi Pengacara Pengadilan Tinggi (SCBA) dan Dewan Pengacara Pakistan (PBC) mengatakan para pengacara akan memboikot proses pengadilan dan berkabung selama sepekan.

Selain itu, para pengacara juga akan menggelar demonstrasi untuk mengutuk serangan itu.

"Kami para pengacara telah menjadi sasaran serangan karena kami selalu mengeluarkan suara untuk hak-hak rakyat dan demokrasi," ujar Presiden SCBA, Ali Zafar, di Lahore, kemarin, seperti dilansir BBC.

"Para pengacara bukan hanya memprotes serangan ini, melainkan juga menyiapkan rencana aksi jangka panjang," imbuhnya.

Serangan terjadi pada Senin (8/8) saat puluhan pengacara tengah berkumpul di Rumah Sakit Kota Quetta, Provinsi Baluchistan, untuk melihat jasad pengacara terkenal Pakistan, Bilal Kasi, yang tewas ditembak pria tak dikenal.

Kelompok Jamaat-ul-Ahrar mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu. Kelompok tersebut juga mengklaim pembunuhan Kasi. Sebagai protes serangan tersebut, sekolah-sekolah dan pasar di Quetta ditutup. Otoritas berwenang mengerahkan unit-unit polisi di luar gedung pengadilan.

Baluchistan merupakan provinsi termiskin di Pakistan. Provinsi itu kaya sumber daya alam gas, tapi sudah sejak lama diganggu pemberontak. (AFP/Ihs/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya