Badai Pemicu Banjir Renggut 20 Orang

09/8/2016 08:48
Badai Pemicu Banjir Renggut 20 Orang
(AP/Dragan Perkovski)

BADAI dahsyat yang disertai tiupan angin kencang dan hujan deras terjadi sepanjang malam pada Sabtu (6/8) di Ibu Kota Masedonia, Skopje. Badai tersebut menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk seorang anak kecil berusia delapan tahun.

Cuaca buruk termasuk a­ngin kencang berkecepatan lebih dari 70 kilometer per jam menyebabkan banjir bandang dan longsor di salah satu negara Balkan tersebut.

Sejumlah korban tewas teng­gelam dalam mobil yang terseret akibat tersapu badai. Sementara, beberapa orang dilaporkan masih hilang. Badai telah pula menyebabkan tiga desa di wilayah timur dan uta­ra Masedonia terputus akibat longsor.

Hujan mulai turun pada Sabtu (6/8) pukul 05.30 sore waktu setempat. Guyuran hu­jan baru berhenti pada Minggu (7/8) pagi waktu setempat.

Puncak badai tersebut terjadi pada tengah malam sekitar pukul 03.30 waktu setempat.

Badan cuaca Masedonia mengatakan rata-rata curah hujan untuk pada Agustus di Skopje hanyalah dua jam. Saat badai terjadi, volume curah hujan tiga kali lipat dari rata-rata curah hujan selama sebulan.

Badan meteorologi setempat mengatakan tercatat lebih dari 800 kilatan petir selama dua jam awal badai terjadi. Volume air dilaporkan mencapai 1,5 meter di beberapa area yang terkena badai.

Dalam upaya menyelamatkan para korban, polisi dan tentara melakukan penyisir­an, terutama sejumlah desa di pinggiran ibu kota termasuk Smilkovci, Singelic, Stajkovci, dan Aracinovo.

“Sangat disayangkan 20 orang tewas,” ujar Menteri Kesehatan Nikola Todorov yang juga ditunjuk sebagai koordinator operasi penyelamatan.

Sejumlah media lokal melaporkan 100 orang terluka kebanyakan terluka ringan. Status darurat diberla­kukan di Skopje dan beberapa bagian di sebelah barat laut Kota Tetovo yang disapu badai.

Badai juga telah menyebabkan sejumlah kerusakan, tetapi tidak menimbulkan korban.

“Ini ialah bencana, kami tidak pernah mengalami hal seperti ini,” ujar Wali Kota Skopje, Koce Trajanovski.

Pihak berwenang setempat meminta penduduk untuk tidak keluar rumah, terutama berkendara. Pasalnya, sejumlah jalan masih digenangi banjir yang mengakibatkan lalu lintas terganggu di seputar jalan lingkar luar kota.

“Semuanya berantakan. Te­levisi, kulkas, sofa, semuanya mengapung, itu ialah mimpi buruk,” ujar Baze Spriovski, 43, warga Singelic.

Badai juga memengaruhi tempat liburan di sekitar Danau Ohrid di wilayah barat daya. Berdasarkan perkiraan cuaca, di sejumlah wilayah di Masedonia masih akan turun hujan dan angin yang bertiup kencang.

Skopje pernah mengalami bencana banjir parah pada 1962. Pada tahun lalu, gempa besar mengguncang dan menghancurkan sebagian Skopje.

Pada 2014, kawasan Bal­kan itu dilanda banjir dan 47 orang tewas di wilayah Serbia dan Bosnia. (AFP/CNN/Ihs/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya