Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PASUKAN pemerintah Suriah berbalik harus bertahan di Aleppo, kemarin, setelah kepungan mereka yang telah berlangsung tiga pekan di kota itu bisa ditembus aliansi kelompok pemberontak.
Kekalahan itu juga memicu kekhawatiran akan kekurangan bahan pangan di kota-kota yang dikuasai pasukan pemerintah.
Kelompok pemberontak dan faksi-faksi berhasil merebut posisi-posisi pemerintah setelah membuka jalur baru ke kota berpenduduk 250 ribu jiwa itu, Minggu (7/8).
Kepala Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah Rami Abdel Rahman mengatakan kekalahan itu merupakan kekalahan terburuk pasukan pemerintah sejak konflik Suriah meledak pada Maret 2011.
"Meski Rusia menggelar lebih dari 600 serangan udara, pasukan rezim pemerintah tidak mampu mempertahankan posisi-posisi mereka," ujarnya.
Rusia memberikan dukungan serangan udara bagi pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad sejak September 2015.
Abdel Rahman mengatakan serangan udara dan pertempuran sporadis masih terjadi di pinggiran kota penting itu, terutama di selatan.
Di wilayah itu, aliansi kelompok pemberontak menguasai sejumlah gedung di akademi militer pada malam sebelumnya.
Aliansi pemberontak merangsek menuju timur laut ke Distrik Ramussa dan menyatu dengan kelompok pemberontak yang menyerbu dari selatan di dalam kota itu.
Pemberontak menyebarkan foto-foto perayaan setelah mereka berhasil menghentikan pengepungan yang dilakukan pasukan pemerintah sejak 17 Juli.
Namun, media pemerintah SANA menyangkal klaim pemberontak itu.
SANA mengatakan pertempuran di kota terbesar kedua Suriah itu masih berlangsung sengit.
"Kelompok teroris mengalami kekalahan besar. Mereka tidak mampu menembus kepung-an di timur Aleppo," kata kantor berita itu Sabtu (6/8) malam mengutip sumber militer.
Pertempuran di Aleppo merupakan pertempuran paling sengit dalam konflik Suriah.
Sedikitnya 280 ribu orang tewas sepanjang perebutan kota itu.
Krisis pangan
Kemenangan kelompok pemberontak di distrik timur Aleppo menimbulkan kekurangan bahan pangan di wilayah-wilayah barat yang dikuasai pemerintah.
Keluarga-keluarga di distrik barat, Sabtu (6/8), berebut untuk membeli bahan pangan dan minuman yang tersisa.
"Setelah jalan terputus, harga sepotong roti melonjak dari 200 menjadi 800 pon Suriah," ungkap Walaa Hariri, ibu tiga anak.
Seorang warga Aleppo lainnya yakin dengan kekuatan militer, tapi tetap khawatir.
"Pangan semakin mahal dan semakin sulit," ujar pria 34 tahun itu.
Pemerintah Suriah mencoba menyakinkan warga bahwa mereka akan berusaha mengirim bahan pangan.
Gubernur Aleppo Mohammad Olabi, kemarin, mengatakan sedikitnya 10 truk bahan bakar telah mencapai wilayah yang dikuasai pemerintah.
"Bahan-bahan konsumsi akan menyusul untuk memenuhi kebutuhan warga," ujarnya.
Di sisi lain, pasukan pemberontak membawa tujuh truk pikap penuh dengan buah dan sayuran ke dalam distrik timur Aleppo untuk didistribusikan ke pasar lokal, kata seorang petempur oposisi.
Rekaman video AFP menunjukkan peti plum, tomat, semangka, dan sayuran lain dijual berderet di sepanjang jalan. (AFP/AP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved