Aktivitas Tiongkok Picu Kemarahan Jepang

MI
08/8/2016 09:20
Aktivitas Tiongkok Picu Kemarahan Jepang
(AP/Bebeto Matthews)

JEPANG mengajukan protes kepada Tiongkok setelah dua kapal mereka memasuki perairan Jepang di dekat pulau yang disengketakan kedua negara di Laut China Timur.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan dua kapal penjaga Tiongkok berlayar sejauh 20 kilometer di barat Kepulauan Senkaku, atau Diaoyu dalam bahasa Tiongkok, kemarin pagi.

“Pelayaran itu melanggar kedaulatan negara dan sama sekali tidak bisa diterima,” kata Wakil Menteri Luar Ngeri Jepang Shinsuke Sugiyama kepada Duta Besar Beijing untuk Tokyo, Cheng Yonghua.

Sebelumnya, Sabtu (6/8), Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan 230 kapal penangkap ikan milik Tiongkok dan tujuh kapal penjaga pantai termasuk empat di antaranya membawa senjata berlayar di perairan dekat pulau tersebut.

Kedua negara telah lama memperebutkan pulau kecil tersebut, tetapi sangat jarang ditemukan banyak kapal Tiongkok di perairan tersebut. “Kami belum yakin apa yang dilakukan penjaga pantai Tiongkok di perairan tersebut,” ujar seorang petugas pantai Jepang.

Seluruh kapal tersebut berada di posisi yang sama selama sembilan jam sejak pertama kali ditemukan.

Dalam protesnya, Jepang mendesak agar kapal-kapal tersebut meninggalkan perairan sengketa dengan segera dan tidak lagi memasuki perairan teritori ‘Negeri Matahari Terbit’ itu.


“Jepang tidak akan pernah menerima aktivitas oleh kapal Tiongkok di dekat Pulau Senkaku karena itu secara uni­lateral akan memperburuk situasi dan meningkatkan ketegangan kawasan,” ujar pernyataan itu.

Selain kehadiran kapal-kapal Tiongkok itu, Jepang juga memprotes tindakan Tiongkok yang memasang radar pencari permukaan dan kamera pengawas di salah satu strukturnya di ladang gas yang diklaim oleh kedua negara.

Harian bisnis Nikkei melaporkan unit radar tersebut merupakan unit pertama yang dipasang Tiongkok di struktur mereka di kawasan yang diyakini kaya minyak dan gas bumi. Tokyo masih menganalisis kemampuan radar itu dan khawatir Beijing berniat memperkuat militernya. (AFP/Ihs/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya