Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMIMPIN Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memecat jenderal tertinggi militer. Dia juga menyerukan lebih banyak persiapan untuk kemungkinan perang, peningkatan produksi senjata, dan perluasan latihan militer.
Kim membuat pernyataan pada Pertemuan Perbesar Ketujuh Komisi Militer Pusat ke-8 Partai Buruh Korea (WPK). Kim juga memberhentikan jenderal tertinggi militer, kepala Staf Umum Pak Su Il, pada pertemuan tersebut, tanpa menjelaskan alasannya.
"Jenderal Ri Yong Gil diangkat ke pos yang dikosongkan, meskipun masih belum jelas apakah dia akan mempertahankan perannya sebagai menteri pertahanan," kata kantor media negara tersebut, KCNA.
Baca juga: Kim Jong Un Janji Perkuat Kerja sama dengan Tiongkok
Komentar Kim muncul setelah dia mengunjungi pabrik senjata, tempat dia meminta lebih banyak mesin rudal, artileri, dan senjata lain untuk dibangun.
Dia juga menyerukan untuk melakukan latihan perang untuk secara efisien mengoperasikan senjata dan peralatan terbaru negara itu untuk menjaga postur mobilisasi untuk pertempuran setiap saat.
Korut akan menggelar parade milisi pada 9 September, menandai peringatan 75 tahun Hari Pendirian Republik saat pertemuan tersebut membahas persiapan acara tersebut.
Baca juga: Ini Drone dan Rudal ICBM Teranyar Korut yang Dipamerkan di Depan Rusia
Pyongyang memiliki sejumlah besar kelompok paramiliter yang digunakannya untuk memperkuat pasukan militernya. (Straits Times/Z-1)
Sekitar 5.000 orang diselamatkan dari banjir yang melanda wilayah perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok selama akhir pekan.
Korea Utara menyebut Ketika Donald Trump memimpin Amerika Serkat (AS), tidak ada perubahan positif antara hubungan Korea Utara dan Negeri Paman Sam.
Korea Utara telah mengadakan pertemuan plenari Partai Pekerja Korea (WPK) yang dihadiri pemimpinnya, Kim Jong-un, membahas perjanjian kemitraan dengan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Korea Selatan untuk tidak memberikan bantuan senjata untuk Ukraina.
Tiongkok tidak melihat bahwa perjanjian tersebut akan memanaskan kondisi Semenanjung Korea.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bergantian mengemudikan mobil Limosin Aurus pada Rabu (19/6), untuk berkeliling Pyongyang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved