Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
‘NEGERI Sakura’ kemarin kembali memperingatkan Tiongkok terkait dengan sengketa maritim di Laut China Timur (LCT). ‘Negeri Tirai Bambu’ yang bersikap agresif dituduh telah melakukan aksi yang dapat memicu konflik yang tidak diinginkan.
Peringatan tersebut dikeluarkan pemerintah Jepang melalui buku putih pertahanan. Peringatan dilontarkan bersamaan dengan dikeluarkannya laporan tahunan bidang pertahanan ‘Negeri Matahari Terbit’.
Dalam laporan tersebut, Tiongkok disebutkan telah terus bertindak mengancam. Tindakan tersebut dinilai bisa menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan di wilayah LCT.
Laporan tersebut menyebutkan Tiongkok harus siap memenuhi tuntutan tanpa kompromi,termasuk upaya untuk mengubah tindakan yang memaksa terkait dengan keputusuan yang telah menjadi status quo. Tiongkok diminta untuk mematuhi keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional.
Jepang juga menyampaikan kekhawatiran atas peningkatan aktivitas Tiongkok di LCT. Kedua negara tersebut terus memperebutkan pulau kecil yang tidak berpenghuni bernama Senkaku menurut Jepang, dan Diaoyu menurut Tiongkok.
“Belakangan, Tiongkok mengintensifkan aktivitas dekat Pulau Senkaku, seperti pesawat militer yang terbang ke arah selatan mendekati pulau,” tulis pernyataan tersebut.
Selama tahun ini hingga Maret lalu, jet militer Jepang telah menghalau pesawat Tiongkok sebanyak 571 kali. Pasalnya, pesawat militer Tiongkok telah terbang di dekat wilayah udara Jepang. Pelangaran yang dilakukan pesawat Tiongkok telah bertambah 107 kali jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Pada Juni lalu, Jepang menuduh Tiongkok mengirimkan kapal pengintai ke perairan teritorial saat Jepang tengah menggelar latihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan India.
Pada bulan lalu, kedua negara tersebut berselisih. Militer Tiongkok menuduh tuduhan pesawat tempur Jepang mengunci pesawat Tiongkok dalam radar kontrol sasaran tembak.
Tiongkok telah memicu konflik setelah secara sepihak membentuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) di Laut China Selatan pada 2013. Negara tersebut juga mengerahkan semua pesawat yang melintas harus melaporkan perjalanan udara di atas pulau sengketa, Diaoyu.
Pada Februari lalu, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan kehadiran militer Tiongkok di Laut China Timur telah meningkatkan risiko konflik antarnegara di kawasan.
Bukan hanya bersengketa dengan Jepang, Tiongkok juga bersengketa dengan Indonesia terkait dengan Kepulauan Natuna. Di wilayah itu, kapal militer Indonesia dan Tiongkok sempat bentrok.
Pada Juni lalu, Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Kepulauan Natuna dengan menggunakan kapal perang. (AFP/Ihs/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved