Lagi, Seorang Polisi AS Tewas Ditembak

Antara
29/7/2016 21:30
Lagi, Seorang Polisi AS Tewas Ditembak
(John Gastaldo/The San Diego Union-Tribune via AP)

SEORANG polisi San Diego tewas ditembak dan seorang lagi terluka pada Kamis (28/7) waktu setempat atau Jumat (29/7) dini hari, demikian dikatakan badan kepolisian. Kepolisian juga menambahkan bahwa satu tersangka ditahan.

Petugas yang merupakan anggota satuan pemberantas geng ditembak saat berhenti karena lampu lalu lintas sekitar pukul 23.00 PDT (Jumat 1.00 WIB) di Southcrest, lingkungan di San Diego tenggara, seperti dilaporkan San Diego Union-Tribune. Petugas itu pun langsung dibawa ke rumah sakit.

"Dengan sangat sedih, kami mengumumkan kematian salah satu petugas kami pada malam ini," kata badan tersebut pada Jumat di akun Twitter-nya.

Pernyataan itu juga melaporkan bahwa petugas kedua sudah menjalani pembedahan dan diperkirakan bertahan hidup. Badan kepolisian itu juga menambahkan bahwa mereka masih mencari tersangka lain.

Peristiwa itu terjadi setelah sebelumnya delapan petugas ditembak mati dalam penyergapan di Dallas dan Baton Rouge, pada pertengahan Juli, yang membuat kepolisian di seluruh Amerika Serikat dalam keadaan waspada.

Pihak berwajib pun langsung mempelajari latar belakang dan alasan seorang mantan sersan marinir AS membunuh tiga polisi di Baton Rouge. Pembunuhan tersebut terjadi dua pekan sesudah polisi menembak mati seorang pria kulit hitam, yang memicu unjuk rasa di seluruh Negeri Paman Sam, termasuk pembunuhan lima polisi di Dallas.

Tersangka itu, yang mengenakan pakaian hitam dan bersenjata senapan, ditembak mati dalam baku tembak dengan polisi, yang mengepung tempat bentrokan tersebut.

Dua polisi dan seorang wakil sherif Baton Rouge terbunuh, satu wakil sherif lagi menderita cedera parah. Seorang polisi dan satu deputi sherif luka ringan.

Kepolisian Dallas pada pekan pertama Juli memburu salah satu dari beberapa penembak gelap, yang menewaskan lima polisi dan melukai enam petugas lain. Peristiwa itu terjadi pada malam hari saat korban bertugas menjaga pengunjuk rasa, yang menentang pembunuhan terhadap dua pria kulit hitam oleh polisi.

Petugas keamanan menangkap tiga orang seusai serangan itu, yang disebut polisi sangat terencana. Polisi terlibat baku tembak dengan seorang terduga pelaku di tengah kota, kata pihak keamanan.

Sejumlah pejabat Gedung Putih berbicara dengan Wali Kota Dallas Mike Rawlings mengenai penembakan itu, yang mengubah salah satu kota paling besar di AS tersebut menjadi medan perburuan sangat luas. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya