Hillary Clinton Menoreh Sejarah Negeri Paman Sam

Haufan Hasyim Salengke
28/7/2016 05:20
Hillary Clinton Menoreh Sejarah Negeri Paman Sam
(AFP)

MANTAN Menteri Luar Negeri Ame-rika Serikat Hillary Clinton membuat sejarah dengan menjadi perempuan pertama yang memenangi pencalonan presiden dari Partai Demokrat di 'Negeri Paman Sam'.

Pada perhelatan Konvensi Nasional Partai Demokrat di Philadelphia, AS, Selasa (26/7) waktu setempat, pihak partai telah resmi menunjuk mantan ibu negara itu menjadi capres dalam pemilihan umum presiden November mendatang.

Dengan penetapan itu, Hillary akan berhadapan dengan capres Partai Republik, Donald Trump, yang telah lebih dahulu dikukuhkan pada konvensi partainya pekan lalu.

Saat berbicara via link video dari New York, AS, setelah nominasinya pada Selasa (26/7) malam, Hillary mengatakan dirinya merasa terhormat telah dipilih sebagai calon partai.

"Saya sangat senang. Ini merupakan hari dan malam yang hebat. Sebuah kehormatan yang luar biasa bahwa Anda memberi kepercayaan kepada saya. Terima kasih kepada kalian dan semua orang yang telah berjuang begitu keras untuk membuat ini menjadi mungkin," kata Hillary.

"Jika ada gadis-gadis kecil di luar san, yang telah begadang untuk menonton, saya hanya bisa mengatakan saya mungkin menjadi presiden perempuan pertama, tetapi salah satu dari Anda bisa menjadi yang berikutnya," tegas Hillary.

Al-Jazeera melaporkan para delegasi larut dalam kegembiraan dan sorak-sorai menggema pada Konvensi Demokrat tersebut.

"Dia (Hillary) sudah mendapatkannya. Dia meraih angka yang dibutuhkan," kata James Bays, seorang pendukung Demokrat.

Hillary lolos dengan meraih 2.383 dukungan atau suara yang membuatnya lolos nominasi.

Hillary berjanji untuk mengatasi ketimpangan pendapatan dan kekangan di Wall Street jika dia terpilih menjadi presiden.

Ia juga menyinggung Trump yang digambarkannya sebagai figur yang tidak cukup stabil untuk menempati Oval Office atau ruang kepresidenan 'Negeri Paman Sam'.


Ajak umat Islam

Perjuangan Hillary menuju Gedung Putih didukung penuh sang suami, Bill Clinton, yang pernah menjabat presiden AS pada periode 1993-2001.

Dalam pidatonya yang memukau, ia menyebut istrinya sebagai katalis perubahan yang dibutuhkan AS saat ini.

Bill menyinggung rival pemilu Hillary kendati tidak menyebut nama.

Ia menyebut beberapa posisi kebijakan Trump yang kontroversial, termasuk seruannya untuk melarang umat Islam memasuki AS.

"Jika Anda seorang muslim dan Anda mencintai Amerika dan kebebasan, dan Anda benci teror, tetap di sini dan bantu kami menang dan membuat masa depan bersama. Kami menginginkan Anda," tegas Bill Clinton yang disambut tepuk tangan meriah.

Suara warga muslim penting untuk mendukung capres Hillary.

Apalagi populasi muslim lebih dari 1%, seperti di wilayah Negara Bagian Michigan, Virginia, Minnesota, dan California.

Delegasi Partai Demokrat dan pemimpin masyarakat mendesak rekan-rekan muslim untuk secara aktif berpartisipasi dalam kehidupan politik di negeri adidaya itu.

Sementara itu, Trump kembali menyerang Hillary dalam pidatonya di Charlotte, North Carolina.

Ia menyebut Clinton sebagai Crooked Hillary.

Ia menilai skandal e-mail pribadi Hillary saat menjabat menlu menempatkan keamanan AS dalam risiko. (AFP/VOA/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya