Berburu Monster sembari Belajar Sejarah

MI
26/7/2016 10:29
Berburu Monster sembari Belajar Sejarah
(AP/Charles Krupa)

JAIDEN Cruz, pemuda berusia 15 tahun di Amerika Serikat, kini gandrung bermain Pokemon Go. Seperti para gamer lainnya, dia rajin menyambangi Pokestop, lokasi tempat pemain bisa mendapatkan Eggs, Pokeball, Revive, Potion, serta monster-monster virtual lain yang wajib didapatkan dalam permainan itu.

Suatu hari, layar di telepon selulernya mengarahkan dia untuk mengunjungi sebuah kawasan bersejarah di pusat Kota Providence, Rhode Island, Amerika Serikat (AS). Di tempat itu, Abraham Lincoln, presiden ke-16 AS, pernah berpidato di aula kereta api tua pada 1860. Piagam/naskah pidato itu ternyata dijadikan Pokestop dan sebelumnya seorang pemain telah mengaktifkan mode penarik (lure module) Pokemon untuk datang ke lokasi tersebut.

Kota yang berusia 380 tahun itu ternyata telah dikelilingi Pokestop, termasuk sebuah gereja nasional tua yang didirikan Roger Williams pada 1638. Williams ialah teolog Amerika dan pendukung kebebasan beragama. Dialah yang mendirikan koloni di Rhode Island.

“Itu membuatmu belajar tentang sekitarmu,” ujar Cheryl DiMarzio, 59, seorang ayah yang atas saran anak perempuannya berkelana di taman kota untuk menangkap beberapa Pidgey dan Rattatas, makhluk fiksi dalam Pokemon.

“Sebelumnya saya hanya pergi dari titik A ke titik B, tapi sekarang saya mempelajari beberapa hal,” ujar Cruz.

Seperti Cruz, mungkin sebagian besar orang selama ini tak terlalu peduli dengan kondisi di sekitar mereka, termasuk tempat-tempat bersejarah. Namun, kini tempat ataupun artefak bersejarah tersebut menjadi ‘harta karun’ bagi pemain gim Pokemon Go.

Mereka kini rajin mengunjungi lokasi bersejarah, patung-patung, mozaik, dan landmark kota untuk mencari Pokestop. Tempat bersejarah seperti lokasi perang sipil di Chancellorsville, Virginia, hingga klub motor Hells Angels di North Island, Selandia Baru, kerap didatangi para pemain. Gim berbasis global positioning system (GPS) ini meningkatkan kesadaran akan tempat-tempat sejarah dan geografi di sekitar kita.

Ketenaran tempat-tempat bersejarah itu menjadi bagian penting untuk gim yang tengah populer saat ini. Hal ini juga berkat langkah Google yang dilakukan lima tahun lalu. Saat itu, situs pencari yang juga menyediakan Google Map ini menandatangani perjanjian lisensi untuk menggunakan situs The Historical Marker Database, sebuah situs yang dijalankan sejumlah relawan untuk melacak koordinat geografis lebih dari 80.000 spot bersejarah di seluruh dunia, yang sebagian besar berada di AS.

“Semoga orang akan mengalihkan mata mereka dari telepon seluler dan membaca serta mempelajari sejarah tempat tersebut,” ujar JJ Prats, pendiri situs yang berbasis di Virginia itu. Seorang guru sejarah sekolah menengah di Tupelo, Mississippi, Anthony Golding, bahkan berharap bisa menggabungkan Pokestop ke kurikulum pada musim gugur mendatang. (AP/Indah Hoesin/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya