Tim DVI Polri Ikut Identifikasi WNI Korban Kapal Tenggelam di Johor

Lukman Diah Sari/MTVN
25/7/2016 12:24
Tim DVI Polri Ikut Identifikasi WNI Korban Kapal Tenggelam di Johor
(Ketua Disaster Victim Identifcation (DVI) Indonesia, Kombes Polisi Anton Castilani -- ANTARA FOTO/Ujang Zaelani)

TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polri diperbantukan untuk proses identifikasi jenazah warga negara Indonesia (WNI) dan tenggelam di kawasan perairan Johor, Malaysia.

"Saat ini DVI Indonesia sudah berkoordinasi dengan PDRM (Polisi Diraja Malaysia) dan DVI Malaysia untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga di Indonesia," ujar Direktur Eksekutif DVI Polri, Kombes Anton Castilani, kepada wartawan, Senin (24/7).

Anton menegaskan, pihaknya kini sedang mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban. Selain itu, tim DVI pun sedang mengumpulkan informasi dari korban yang selamat.

Tim DVI yang disiapkan, kata Anton, berupa satu dokter forensik, satu dokter gigi forensik, satu DNA forensik, dan satu anggota Inafis.

"Dari 63 penumpang kapal, ditemukan selamat 34 orang, meninggal dunia 8, sementara 21 lainnya belum ditemukan," ungkap Anton.

Anton melanjutkan, dari delapan korban tewas, tujuh sudah dilakukan autopsi untuk kepentingan identifikasi. "Sudah berhasi diidentifikasi dua orang, dan kini dilanjutkan autopsi lagi untuk satu orang," tukasnya.

Sebelumnya, KJRI Johor mendapatkan laporan dari otoritas Malaysia bahwa pagi Minggu (24/7) pukul 05.00 waktu setempat, telah menemukan 34 WNI selamat (26 pria dan delapan wanita) serta delapan WNI meninggal dunia di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia. Mereka adalah TKI korban kapal yang tenggelam.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal menyebutkan Menlu RI meminta Konsul Jenderal RI Johor Bahru, Taufiqur Rizal, untuk menangani para korban. "Menlu juga meminta agar para korban, baik yang selamat maupun meninggal, dapat diupayakan kemudahan perawatan dan pemulangan," ucap iqbal.

Berdasarkan keterangan para saksi diketahui bahwa kapal mengalami mati mesin sekitar pukul 23.00, pada Sabtu (23/7). Kapal kemudian dihempas oleh gelombang laut lalu tenggelam.

Kejadian tersebut baru diketahui sejumlah nelayan pada Minggu (24/7) sekitar pukul 05.00. Kapal tersebut dalam pejalanan dari Johor menuju ke Batam dan diisi 63 orang. Dengan demikian saat ini masih 21 penumpang lainnya yang dalam proses pencarian oleh Tim SAR.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya