Demokrat Konsolidasi di Philadelphia

25/7/2016 11:45
Demokrat Konsolidasi di Philadelphia
(Dok.MI)

PARTAI Demokrat akan menggelar pertemuan di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), hari ini. Pertemuan itu merupakan konsolidasi untuk mendukung pemilihan calon presiden (capres) Hillary Clinton yang akan bertarung melawan capres dari Partai Republik, Donald Trump, pada pemilihan presiden, November mendatang.

“Dari Philadelphia kita akan menawarkan visi yang sangat berbeda untuk negara ini,” ujar Clinton. “Salah satunya ialah membangun jembatan, bukannya dinding, merang­kul keberagaman yang akan membuat negara kita besar,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (23/7) lalu, Hillary menerima dukungan setelah memperkenalkan Tim Kaine sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya. Hillary menggambarkan Kaine sebagai seorang senator AS yang cerdas berbahasa Spanyol dengan senyum cerah tapi bertulang baja.

“Kaine seluruhnya yang bukan Donald Trump dan wakilnya Mike Pence,” ujar Hillary.

Kaine, dalam pidatonya di Miami, Florida, memaparkan perbedaan tajam antara Hillary dan capres asal Partai Republik, Donald Trump.

“Dia (Hillary) tidak menghina orang. Dia mendengarkan mereka. Dia tidak mencampakkan sekutu kita. Dia menghormati mereka, dan dia akan selalu melindungi kita,” ujar Kaine dalam kampanye pertamanya.

Konvensi Nasional Partai Demokrat akan digelar, hari ini (25/7), pukul 16.00 waktu setempat di Wells Fargo Center, Philadelphia, dan dijadwalkan dihadiri Ibu Negara Michelle Obama dan mantan lawan Hillary, Senator Bernie Sanders.

Sementara itu, mantan Presiden AS dan juga suami Hillary, Bill Clinton, juga akan hadir pada Selasa (26/7), sedangkan Presiden AS Barack Obama dan Wakilnya Joe Biden dijadwalkan hadir keesokan harinya.

Jika dibandingkan dengan Partai Republik yang beberapa delegasinya menolak Trump sebagai kandidat capres, kubu Demokrat terlihat lebih bersatu. Bahkan, konvensi Partai Republik di Cleveland beberapa wak­tu lalu tidak dihadiri mantan Presiden AS, Bush, dan mantan kandidat capres John McCain dan Mitt Romney.

Namun, perjalanan Hillary untuk maju ke Gedung Putih bukan berarti bakal mulus. Bocornya dua surat elektronik (e-mail) yang diduga berasal dari pemimpin Partai Demokrat yang berisi upaya menghambat kampanye Sanders bisa menjadi batu sandungan bagi Hillary. Meski Sanders telah secara terbuka mendukung mantan saingannya itu, masih banyak pendukung fanatiknya yang tidak terima. (AFP/AP/Ihs/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya