Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETELAH status darurat di Turki mulai diberlakukan, otoritas negara tersebut menyatakan dapat menahan orang-orang yang dicurigai kendati tanpa tuduhan hingga 30 hari sampai diajukan ke pengadilan. Selanjutnya, hakim pengadilan akan memutuskan mereka dikembalikan ke penjara atau dibebaskan.
Pengumuman itu disampaikan bersamaan dengan penerapan hukum dan ketetapan pemerintah untuk menerapkan tindakan lebih tegas terhadap para pelaku dan pendukung aksi kudeta terhadap rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan yang berakhir dengan kegagalan.
Para aktivis termasuk Amnesti Internasional telah memperingatkan Turki terkait dengan perpanjangan masa penahanan itu, sebab masa penahanan yang normal maksimal empat hari.
Tak hanya itu, dalam pernyataan terbaru, pemerintah Turki juga menegaskan sebanyak 1.043 sekolah swasta dan 1.229 organisasi perkumpulan serta sejumlah yayasan akan ditutup dan dibubarkan berdasarkan status kondisi negara darurat.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, otoritas Turki menuduh upaya kudeta dilakukan organisasi yang terkait dengan Fethullah Gulen, seteru Erdogan yang kini mengasingkan diri di Amerika Serikat. Gulen juga memiliki sejumlah lembaga pendidikan dan organisasi.
Menurut otoritas setempat, sebanyak 10.410 orang telah ditangkap yang sebagian besar anggota personel militer termasuk polisi, hakim, jaksa, dan pegawai negeri sipil.
Kejadian terbaru ialah penahanan gubernur perempuan dari Provinsi Sinop, Yasemin Ozata Cetinkaya. Sejauh ini, Cetinkaya ialah satu-satunya gubernur yang ditangkap pascakudeta.
Sedikitnya 295 anggota pasukan pengawal Presiden Erdogan juga ditangkap. Mereka ditangkap dengan tuduhan ikut terlibat mendukung upaya penggulingan Erdogan.
Menurut kantor berita Dogan, sebanyak 28 tertuduh termasuk tokoh pro-Gullen yang kerap berkicau di akun Twitter, Fuat Avni, telah diajukan ke pengadilan dan kini dijebloskan ke penjara.
Di sisi lain, Erdogan menilai Uni Eropa (UE) telah bersikap bias dan penuh prasangka terhadap Turki. Sebelumnya, UE mengkritik pemerintah Turki yang melakukan penangkapan besar-besaran pascakudeta yang gagal.
“Mereka (UE) membuat pernyataan yang kontradiksi. Mereka bias dan akan melanjutkan tindakan dengan penuh sikap prasangka terhadap Turki,” kata Erdogan kepada stasiun televisi Prancis, France 24, dalam sebuah wawancara. (AFP/Drd/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved