Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Sebanyak 542 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi dari Sudan telah menyelesaikan perjalanan selama 16 jam dari Port Sudan ke Jeddah, Arab Saudi. Mereka tiba di Jeddah hari ini, Rabu (26/4) sekitar pukul 06:00 waktu setempat atau 10:00 WIB.
"Alhamdulillah 542 WNI sudah tiba di Jeddah, pukul 06:00 waktu Jeddah atau 10:00 WIB," kata Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono, kepada Media Indonesia, Rabu (26/4).
Dia mengatakan perwakilan pemerintah Indonesia di Arab Saudi telah menyiapkan penginapan, logistik, tim kesehatan dan fasilitas penunjang lain. Untuk kebutuhan tinggal di Jeddah selama dua hingga tiga hari ke depan sebelum 542 WNI di pulangkan ke Indonesia, ditempatkan di empat hotel dengan kapasitas 600 orang.
Baca juga: Gencatan Senjata di Sudan Seolah Mimpi di Siang Bolong
"Mengenai logistik seperti makanan dan obat-obatan alhamdulillah cukup, kami juga melayani mereka lewat tim dari pemerintah pusat yang berjumlah 30 orang, trmsuk dokter dan psikolog. Mereka dari Kementerian Luar Negeri, TNI, dan unsur lainnya," paparnya.
Eko menambahkan setelah selesai masa transit untuk pemilihan kesehatan dan kebutuhan lainnya, 542 WNI akan dipulangkan ke Indonesia secara bertahap. Terdapat dua pilihan penggunaan pesawat untuk pemulangan 542 WNI yakni menggunakan pesawat TNI serta komersil.
"Sedang dalam pembahasan, itu salah satu opsinya menggunakan pesawat TNI. Atau opsi kedua kombinasi (dibarengi pesawat komersil)," pungkasnya.
Baca juga: Satgas Evakuasi WNI di Sudan Diperkirakan Tiba Jumat
Selain 542 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah diberangkatkan dari Port Sudan menuju Jeddah, juga terdapat 300 WNI yang masih dalam proses evakuasi dari perkotaan ke Port Sudan.
"Tahap II (evakuasi) sekarang dilakukan terhadap 300an orang. Mereka sedang dalam proses ke Port Sudan,"
Satgas Evakuasi
Sementara itu, TNI telah mengirimkan 39 prajurit TNI yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto (Dan Wing I Halim PK) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI, dengan menggunakan Pesawat TNI AU Boeing 737.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, telah melepas secara resmi Satgas Evakuasi WNI di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/4). Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut konflik bersenjata di Sudan sudah semakin mengkhawatirkan kondisi ini dapat membahayakan keselamatan WNI yang saat ini berada di Sudan, sehingga diperlukan kehadiran TNI guna menyelamatkan WNI tersebut.
Dia menambahkan bahwa hal ini sesuai dengan salah satu tugas pokok yang diamanatkan kepada TNI yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan di mana pun mereka berada.
"Tugas penjemputan WNI ke Sudan adalah tugas mulia sekaligus kehormatan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, ingatlah bahwa kalian tidak hanya mewakili TNI namun juga sebagai duta bangsa Indonesia,” kata Yudo.
Panglima TNI mengaku misi evakuasi seperti ini bukan yang pertama kali dilaksanakan oleh TNI. Pada 2021, TNI melaksanakan misi yang sama di Afghanistan dan Ukraina pada Maret 2022 lalu.
"Saya minta jadikan pengalaman kedua misi tersebut sebagai bekal dan evaluasi agar misi yang kalian laksanakan di Sudan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ungkapnya.
Yudo juga memberikan penekanan kepada Satgas Evakuasi WNI untuk fokus terhadap misi, mematuhi semua prosedur yang berlaku, mengidentifikasi semua resiko yang akan muncul dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi yang kongkrit.
Kemudian agar melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Pertahanan dan jajaran KBRI yang ada di Sudan, untuk mendapatkan informasi terkini, waspada dan alert sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.
(Z-9)
Kudeta, Konflik, dan Krisis jadi Isu Utama KTT Afrika
Kepala operasi kemanusiaan PBB, Martin Griffiths mendesak akses tanpa hambatan bagi tim bantuan PBB untuk membantu mengatasi "gelombang penderitaan manusia" di Sudan.
Suara ledakan terdenar ketika tentara menargetkan pangkalan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat dengan artileri.
Kondisi perang yang berkepanjangan di Sudan telah berdampak terhadap persediaan makanan. PBB memperingatkan ancaman kelaparan parah.
SEDIKITNYA 16 warga sipil dilaporkan tewas dalam baku tembak antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di Wilayah Darfur, Sudan.
Lima warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di zona konflik di ibu kota Sudan, Khartoum, berhasil diselamatkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) setempat.
AMERIKA Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara ke Houthi di Yaman yang dituduh mengancam pelayaran internasional di Laut Merah. Siapakah Houthi?
SELAMA berbulan-bulan, tentara Sudan tetap bungkam di tengah dugaan campur tangan Emirat dalam perang saudara di negara tersebut.
Perang saudara di Sudan diharapkan berakhir dengan negoasisi antara tentara dan RSF.
Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield menuduh Sudan mengancam untuk mengusir misi PBB di tengah perang saudara saat ini.
Utursan RSF mengatakan sudah waktunya untuk perdamaian di Sudan dan Darfur, setelah 100 hari perang saudara di negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved