Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PARA pemimpin dunia memberikan dukungan kepada Turki dan lembaga-lembaga demokratisnya setelah otoritas negeri itu berhasil menggagalkan upaya kudeta oleh militer Sabtu (16/7). Namun, mereka juga mengingatkan agar Presiden Recep Tayyip Erdogan tidak memanfaatkan kudeta yang menewaskan sedikitnya 265 orang itu untuk membungkam seteru-seteru politiknya.
Presiden Rusia Vladimir Putin, kemarin, menelepon Erdogan dan menegaskan kudeta tersebut tidak dapat diterima. Dia berharap stabilitas di Turki bisa kembali pulih.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kremlin, kemarin, Putin menegaskan bahwa kekerasan dan tindakan antikonstitusi tidak dapat diterima. "Kami mengharapkan tatanan konstitusi yang kuat dan stabilitas di Turki pulih secepatnya."
Presiden Rusia itu juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas banyaknya korban jiwa selama kudeta berlangsung. Menurut perhitungan terakhir pemerintah Turki, sedikitnya 161 anggota militer dan warga sipil tewas, sedangkan di pihak militer yang melakukan kudeta 100 orang tewas.
Pemimpin Rusia itu juga mendesak Erdogan untuk menjamin keselamatan warga Rusia yang tengah berkunjung ke negeri itu. Erdogan menjawab permintaan mitranya itu dengan menegaskan bahwa semua tindakan yang diperlukan akan dilakukan.
Sebelumnya, dukungan bagi Erdogan untuk menegakkan demokrasi disuarakan Kanselir Jerman Angela Merkel. Dengan mengecam kudeta tersebut, Merkel menegaskan lembaga-lembaga demokratis harus dihormati.
"Sungguh tragis, banyak orang harus membayar untuk percobaan kudeta ini dengan jiwa mereka," ujar Merkel di Berlin, Sabtu (16/7). Dia menegaskan Jerman mendukung Turki untuk mempertahankan demokrasi.
Namun, Menlu Prancis memperingatkan Erdogan untuk tidak menjadikan kudeta yang gagal itu sebagai cek kosong untuk membungkam para penentangnya.
"Kami menginginkan aturan hukum berjalan dengan benar di Turki," ujar Menlu Prancis Jean-Marc Ayrault kepada televisi France 3, sambil memperingatkan pemerintah Turki untuk tidak melakukan aksi sapu bersih.
Peringatan itu dikeluarkan Ayrault di tengah upaya penumpasan jaringan kelompok makar oleh pemerintah Turki. Sekitar 6.000 orang yang diduga terlibat dalam kudeta itu telah ditangkap, mulai dari tentara, jaksa, hingga hakim.
Ayrault mengatakan peristiwa menggemparkan yang terjadi dalam dua hari terakhir itu menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pemerintah Turki untuk memerangi kelompok Islamic State.
Negeri yang terletak di antara Benua Asia dan Eropa itu merupakan anggota koalisi pimpinan AS yang telah melancarkan serangan udara terhadap kelompok itu di Suriah.
Masa depan demokrasi
Penumpasan yang dilakukan pemerintah Turki pascakudeta juga menimbulkan kekhawatiran mengenai masa depan demokrasi di Turki. Negeri itu sejak lama telah memberlakukan tradisi demokratis dan sekuler.
Perdana Menteri Binali Yildirim telah menegaskan bahwa para pelaku kudeta akan menerima hukuman yang setimpal.
Direktur program riset Turki di The Washington Institute, Soner Cagaptay, mengatakan keberhasilan Erdogan lolos dari upaya kudeta itu telah mengÂubahnya menjadi semacam tokoh mistis dan dikhawatirkan akan menÂdegradasi demokrasi di Turki. (AFP/AP/I-3)
heryadi@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved