Kemenlu Pastikan tidak Ada WNI Jadi Korban Nice

MI
16/7/2016 07:50
Kemenlu Pastikan tidak Ada WNI Jadi Korban Nice
(AFP/ANNE-CHRISTINE POUJOULAT)

PASCASERANGAN terhadap kerumun­an warga di Nice, Prancis, Kamis (14/7) atau kemarin dini hari, Konjen RI di Marseille menelusuri rumah sakit untuk mencari WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Hasilnya, seperti disampaikan dalam rilis Kemenlu RI, kemarin, sejauh ini tidak ada WNI menjadi korban dalam tragedi yang hingga berita ini diturunkan menewaskan 84 orang dan mencederai 18 lainnya itu.

Kendati demikian, KJRI Marseille terus berkoordinasi dengan pemerintah Prancis untuk menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya.

''Berdasarkan data, ada 725 WNI tinggal di wilayah Prancis Selatan, di antaranya 10 WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. Nice menjadi daerah tujuan wisata selama musim panas ini,'' demikian pernyataan rilis Kemenlu RI.

WNI yang berada di sekitar Nice dan keluarga mereka di Indonesia yang memerlukan informasi dapat meng­hubungi nomor hotline KJRI Marseille 33618221283 dan hotline perlindungan WNI Kemenlu RI 0812-9007-0027.

Tragedi berdarah di Nice tersebut terjadi ketika warga tengah merayakan Hari Nasional Prancis. Sekonyong-konyong seorang pria menabrakkan truk yang dikendarainya dalam kecepatan tinggi ke kerumunan orang yang menyaksikan pesta kembang api di sebuah jalan utama Kota Nice.

Juru bicara Kementerian Dalam Ne­geri Prancis Pierre-Henry Brandet mengatakan tidak sedikit anak yang menjadi korban tewas. Adapun korban luka kini dalam keadaan kritis.

Pengemudi melajukan truk hingga 2 km di tengah kerumunan yang panik dan lari menyelamatkan diri hingga akhirnya dilumpuhkan polisi. Pihak berwenang menyebut pelaku ialah warga negara Prancis keturunan Tunisia berusia 31 tahun. Sebelum ditembak mati polisi, pelaku beberapa kali melepas tembakan ke arah warga. Di dalam truk maut tersebut ditemukan beberapa butir granat dan senjata api.

Presiden Prancis Francois Hollande dalam siaran televisi nasional mengatakan serangan itu tidak terbantahkan merupakan ulah teroris. “Prancis telah diserang pada hari nasional, simbol kebebasan.” (Ihs/Ind/AFP/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya