Militer Filipina Mulai Serang Abu Sayyaf

Aya/Nov
15/7/2016 07:35
Militer Filipina Mulai Serang Abu Sayyaf
(AFP / RICHELE UMEL)

SETIDAKNYA 15 anggota kelompok Abu Sayyaf tewas dalam serangan militer di Pegunungan Tipo-Tipo, Provinsi Basilan.

Juru bicara Komando Mindanao Barat Mayor Filemon Tan Jr mengonfirmasikan tewasnya 15 anggota kelompok Abu Sayyaf tersebut disebabkan serangan dan pengeboman tentara Filipina di Barangay Baguindan yang dikuasai para milisi.

"Jumlah anggota Abu Sayyaf yang tewas masih harus divalidasi dan diverifikasi. Namun, pasukan yakin jumlah tersebut bisa lebih tinggi," kata Tan seperti dilansir Philstar.com, Rabu (13/7).

Tan menambahkan, operasi yang baru berakhir Selasa (12/7) tersebut menmgakibatkan 14 tentara menderita luka-luka.

Jika terkonfirmasikan, total anggota Abu Sayyaf yang tewas mencapai 55 orang.

Militer melaporkan sejak serangan Rabu (6/7) setidaknya 22 milisi tewas di Sulu dan 18 di Basilan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan militer Filipina sulit dihubungi karena mereka sedang berkonsentrasi menggelar operasi.

Kini, pemerintah Indonesia memanfaatkan Kemenlu Filipina untuk melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh Abu Sayyaf.

"Kontak kami tidak selancar yang diharapkan," ujar Arrmanatha, kemarin.

Menurut Arrmanatha, staf Perlindungan Warga Negara Indonesia di Filipina telah menghubungi keluarga tiga sandera yang disergap di perairan Malaysia beberapa waktu lalu.

Keluarga sandera sudah bertemu dengan wakil perusahaan.

Tiga WNI yang menjadi awak kapal pukat tunda diserang dan diculik sekelompok orang bersenjata di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, Sabtu (9/7).

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya akan bertemu Menteri Pertahanan Filipina dan Malaysia untuk membahas tindak lanjut dari nota kesepahaman menyangkut keamanan perairan di wilayah Laut Sulu, Filipina Selatan.

"Untuk pengejaran di darat, minggu depan kami akan membahasnya, tetapi kalau di laut sudah. Militer Indonesia dapat memasuki wilayah perairan Filipina untuk mencegah penyanderaan WNI. Bagaimana kami mengamankan kawasan? Apa yang harus kami koordinasikan sehingga betul-betul aman," ungkap Ryamizard, kemarin. (Aya/Nov/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya