Menteri Perang IS Tewas di Irak

Ihs
15/7/2016 05:40
Menteri Perang IS Tewas di Irak
(AFP/AHMAD AL-RUBAYE)

KOMANDAN kelompok Islam radikal (IS), Omar al-Shishani, tewas dalam sebuah serangan di Irak.

Seperti dilansir kantor berita yang berafiliasi dengan IS, Amaq, pada Rabu (13/7), pria yang dijuluki menteri perang oleh Amerika Serikat itu tewas di kota Sharqat.

Sebelum berada di Sharqat, dia ikut dalam kegiatan kampanye militer di Mosul, yakni kota itu terakhir yang dikuasai IS di Irak.

Sharqat terletak di utara Mosul.

Kota tersebut kerap dilewati pasukan militer Irak untuk merebut kendali militer di wilayah Qayyarah.

AS menyebut kota itu sebagai batu loncatan untuk merebut kota strategis lainnya.

Meski memberitakan kematian Shishani, Amag tidak menjelaskan secara rinci kronolgi kematian Shishani.

Namun, peristiwa terbunuhnya pentolan kelompok radikal itu diperkirakan menjadi pukulan berat bagi IS yang tengah mengalami masa sulit di Irak.

Sebelumnya, AS pernah mengumumkan kematian Shishani pada Maret 2016 lalu.

Negara adidaya itu mengklaim serangan udara yang ditujukan kepada konvoi militer IS di timur laut Suriah telah merenggut nyawa Shishani.

Tapi pernyataan AS itu langsung dibantah IS. Kelompok radikal tersebut mengatakan dia hanya terluka dan berhasil selamat.

Bagi lawan-lawannya, Shishani merupakan salah satu komandan IS yang paling dicari.

Mereka menilai kedudukan Shishani setara dengan posisi sekretaris pertahanan.

Karena termasuk pentolan IS yang paling dicari, AS bahkan membuat sayembara dengan iming-iming hadiah US$5 juta dolar bagi siapa saja yang bisa menyerahkan kepalanya.

Menurut data Shishani berasal dari bekas negara bagian Uni Soviet, Georgia Pankisi.

Di wilayah itu, sebagian besar penduduknya beretnis Chenchen.

Karier militernya mulai menanjak saat bergabung dengan kelompok separatis Chenchen melawan militer Rusia hingga 2006,

Selepas itu, pada 2008 dia bergabung dengan pasukan militer Georgia untuk berperang melawan Rusia.

Kemudian Shishani muncul di utara Suriah sebagai komandan kelompok pejuang asing.

Posisinya di militer mencapai puncak saat didaulat menjadi pemimpin senior IS.

Bersama pasukan IS, Shishani menguasai sebagian besar wilayah di utara dan barat Baghdad pada 2014.

Namun, sejak militer Irak yang didukung serangan udara AS secara terus-menerus melakukan serangan, kelompok itu perlahan kehilangan kekuasaan.

Pukulan terberat ketika militer Irak merebut Fallujah akhir bulan lalu.

Akibat serangan-serangan gencar tersebut, kini tinggal Mosul yang dikuasai IS.

Sementara itu, hingga kini AS masih belum mengkonfirmasi kematian Shishani.

Hal yang telah dikonfirmasi AS baru tentang kematian komandan Taliban dalam serangan udara terpisah pada 9 Juli lalu.

Dalam serangan tersebut, AS menyebutkan berhasil menewaskan komandan Taliban Pakistan, Khalifa Umar Mansoordi di timur Afghanistan.

Mansoor adalah otak dari sejumlah serangan teroris yang terjadi di Pakistan.

Rangkaian serangan yang dirancangnya ialah teror pada Januari 2016 di Universitas Bacha Khan.

Selain itu, dia juga terlibat dalam serangan ke markas angkatan udara Pakistan pada 2015 dan teror memilukan ke sekolah di Pashwar yang menewaskan 130 anak-anak. (AFP/Ihs/T-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya