Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SERANGAN mematikan yang didahului penyekapan dan pengepungan di sebuah kafe di Kota Dhaka, Bangladesh, yang menyasar warga negara asing beberapa waktu lalu menyisakan banyak pertanyaan; lebih dari sekadar rasa duka dan solidaritas kemanusiaan.
Serangan di kafe Holey Artisan di area Gulshan tersebut menyebabkan 9 warga Italia, 7 warga Jepang, 1 warga Amerika Serikat, dan 1 warga India tewas.
Banyak kalangan menilai aksi tersebut memberi pesan yang jelas baik dari sisi waktu, target korban, maupun tempat kejadian.
Pelaku yang merupakan kelompok militan Islam melakukan penyerangan pada pekan terakhir sebelum kaum muslim di negara tersebut merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Saat kejadian, banyak orang mengunjungi kafe Holey Artisan yang memang populer di kalangan warga asing dan kelompok menengah Bangladesh.
Distrik Gulshan yang menjadi tempat serangan merupakan daerah yang dikenal dengan tingkat pengamanan ketat dan dianggap sebagai tempat yang paling aman di Kota Dhaka.
Beberapa kedutaan dan organisasi nonpemerintah serta ratusan orang asing dan kelompok menengah Bangladesh banyak tinggal di daerah itu.
Bahkan saking ketatnya pengamanan, orang juga mengetahui betapa sulitnya untuk melakukan perjalanan melalui Gulshan tanpa harus melewati pos pemeriksaan keamanan.
Namun, semua itu terbantahkan pascaserangan yang juga ikut menewaskan petugas kepolisian tersebut.
Gulshan bukan lagi seperti yang orang ketahui. Gulshan kini tidak lagi aman.
Bagi Bangladesh, kejadian itu bukan yang pertama kali.
Dalam tiga tahun terakhir, lebih dari 40 orang tewas di Bangladesh, yang diduga disebabkan anggota kelompok ekstremis.
Namun, serangan tersebut umumnya menyasar individu--di antaranya pegiat bloger, penulis, aktivis, akademisi yang dianggap sekuler, dan anggota kelompok agama minoritas.
Sementara itu, serangan yang terjadi di kafe tersebut merupakan sesuatu yang berbeda dengan pola-pola sebelumnya.
Kali ini serangan terlihat telah direncanakan dan terkoordinasikan dengan baik.
Serangan seperti ini menegaskan kekhawatiran bahwa kelompok-kelompok militan global mungkin telah menancapkan kaki mereka di negeri Asia Selatan itu.
Picu ketidaknyamanan
Pemerintah Bangladesh sendiri dikecam karena terus membantah kehadiran kelompok-kelompok esktremis IS yang semakin jelas di dalam negeri.
Pemerintah berkilah serangan tersebut dilakukan secara sporadis dan bisa dikendalikan.
Bantahan itu sekaligus menunjukkan angkatan bersenjata Bangladesh terlihat kuat dan terlatih serta mampu menghadapi setiap ancaman.
Namun, meningkatnya kekerasan justru menyebabkan kerusakan yang signifikan pada citra negara dan, yang lebih penting, memicu ketidakamanan di antara anggota kelompok agama minoritas di negara itu.
"Setelah serentetan serangan terhadap, kelompok minoritas Hindu, Buddha, dan Kristen di Bangladesh merasa tidak aman dan tidak berdaya," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Hindu-Buddha-Kristen Bangladesh Rana Dasgupta.
"Pasukan fundamentalis berusaha mengusir kami dari negeri ini. Namun, pemerintah telah melakukan tindakan terhadap milisi dan perdana menteri kami, Sheikh Hasina, tulus dalam memerangi fundamentalisme dan terorisme," sambungnya.
Kejadian itu diakui sangat memukul stabilitas Bangladesh.
Beberapa waktu lalu, Bangladesh termasuk salah satu yang dipuji AS dalam menanggulangi kelompok ekstremis dan militansi Islam.
Ketika satu dekade yang lalu, negara Asia Selatan itu dicengkeram kekerasan fundamentalis.
Namun, saat itu juga pemerintah Bangladesh yang dikuasai Partai Liga Awami telah mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok militan.
Bahkan pemerintah juga telah bekerja sama dengan negara-negara Barat dalam upaya memberantas terorisme.
Namun, pertanyannya, kenapa kelompok-kelompok itu sekarang muncul kembali?
Dipertaruhkan
Tak hanya itu, citra Bangladesh sebagai sebuah negara mayoritas muslim dan sering dipandang sebagai negara muslim model karena nilai-nilai sekuler dan orientasi kebijakan pembangunan mereka kini sedang dipertaruhkan.
Setelah bertahun-tahun bergelut dengan kekerasan politik, Bangladesh mampu menciptakan stabilitas.
Seperti dilaporkan BBC, perekonomian negara berpenduduk 156 juta jiwa itu telah berkembang secara konsisten pada tingkat 6%-7% selama beberapa tahun terakhir.
Stabilitas juga telah menarik banyak investor asing dan industri garmen global yang mulai melirik pasar Bangladesh.
Tahun lalu, Bangladesh berhasil mengeskpor lebih dari US$25 miliar pakaian siap pakai, terutama untuk negara-negara Barat.
Industri garmen mereka berkembang dan berhasil mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan.
Ratusan orang asing, umumnya pengusaha, mengunjungi Bangladesh sebagai negara yang masih menawarkan banyak kesempatan.
Kini dengan serangan di kafe tersebut, jelas bahwa pemerintah sebenarnya telah mengekspos lubang besar pada aspek intelijen dan sistem keamanan di Bangladesh.
Beberapa bahkan mempertanyakan kemauan politik dan komitmen pemerintah.
Akibatnya, tentu saja, ada kekhawatiran bahwa jika pemerintah gagal mengenali kelemahannya, itu mungkin berarti akan segera membalikkan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas yang selama ini sudah dibangun. (AFP/Ths/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved