Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
DUNIA internasional mengutuk serangan bom dan penembakan di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, Turki, Selasa (28/6) malam, yang menewaskan sedikitnya 41 orang.
Pascaserangan itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan 'perang bersama' melawan teror.
"Jika negara-negara dan umat manusia gagal bersatu untuk berjuang bersama-sama dan mengobarkan perjuangan melawan organisasi teroris, semua kemungkinan yang kita takutkan dalam pikiran kita akan menjelma nyata satu per satu," ucapnya.
Presiden Joko Widodo menyuarakan hal yang sama.
"Kemanusiaan kembali terkoyak. Dukacita mendalam untuk korban bom bunuh diri di Bandara Ataturk Turki. Dunia bersatu lawan terorisme," tulis Presiden Jokowi di akun Twitter-nya.
PM Malaysia Najib Razak menggambarkan serangan itu sebagai 'tindakan keji' dan menyerukan negara-negara muslim bersatu dalam memerangi teror.
Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier dan PM Inggris David Cameron pun menyatakan dukungan kepada Turki dalam memerangi teroris.
Begitu pula Prancis dan Belgia yang belum lama ini juga dilanda teror.
Pihak berwenang Turki menjelaskan bahwa para penyerang bersenjatakan senapan serbu AK-47 mulai memberondongkan peluru di pintu masuk terminal internasional Bandara Ataturk sebelum meledakkan diri sekitar pukul 10.00 waktu setempat (02.00 WIB).
Sedikitnya 41 orang, 13 di antaranya warga asing, meninggal dan 230 luka-luka.
PM Turki Binali Yildirim mengatakan sejumlah petunjuk awal mengarah kepada kelompok Islamic State (IS) sebagai pelaku teror meski sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab.
"Temuan dari pasukan keamanan kami menunjuk organisasi Daesh (IS) sebagai pelaku serangan teror ini," tuturnya.
Menlu Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Konjen RI di Istanbul terkait dengan kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
"Berdasarkan informasi dari dua perwakilan kita di sana, sampai ini tidak terdapat WNI yang jadi korban," jelasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved