Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BEBERAPA pria berjubah oranye mendekati sejumlah pengunjung di High Line Park, di pusat Kota New York, Amerika Serikat (AS).
Mereka mengaku biksu dan meminta sumbangan untuk pembangunan kuil di Thailand.
Biksu-biksu tersebut akan memberikan medali mengilap dan memberikan salam damai.
"Sepuluh dolar! 20 dolar!" seru mereka kepada orang yang menerima medali.
Jika orang itu tidak memberi uang, mereka tidak segan mengambilnya kembali.
Rob Cardillo dari Pennsylvania telanjur memberi uang US$10 kepada biksu palsu itu, tanpa bertanya apa pun tentang kuil tersebut.
"Dia bisa saja palsu, tapi itu pikiran saya dan saya merasakannya," ungkap Cardillo.
Namun, saat ditanya mengenai latar belakang dan lokasi pembangunan kuil, lebih dari lima biksu tidak bisa menjawab.
Mereka menolak menyebut nama dan tidak bisa menjelaskan di mana kuil itu berada, lalu melarikan diri saat terus ditanya.
Menyusul kehadiran biksu-biksu yang meminta uang itu, Rev TK Nakagaki, Presiden Dewan Buddha New York, memperingatkan kepada wisatawan akan menjamurnya biksu-biksu palsu.
Dalam akun Facebook miliknya, Nakagaki menyebut biksu-biksu palsu itu cenderung agresif dan terus meminta uang. Tak jarang penolakan berujung perseteruan.
"Masalah ini semakin meningkat. Mereka sangat agresif dan kasar jika Anda tidak memberi uang. Mohon waspada. Ini penipuan," kata pria yang bergabung dalam kelompok yang mewakili 20-an kuil Buddha.
Dewan Buddha New York memperingati publik melalui media sosial hingga turun ke jalan.
Mereka menekankan biksu-biksu yang berkeliaran tidak berafiliasi dengan kuil Buddha manapun.
Mengemis di jalanan New York memang bukan sesuatu yang ilegal selama pengemis tidak bersikap agresif.
Namun, departemen pertamanan kota punya aturan yang mengatakan siapa pun tidak diperbolehkan meminta uang tanpa permisi dari komisioner taman.
Merebaknya biksu-biksu yang meminta uang itu bermula di High Line, taman publik di New York yang dipelihara kelompok swasta nonprofit sekitar tiga tahun lalu.
Direktur eksekutif dari Friends of High Line, Robert Hammond, mengatakan kasus ini semakin berlebihan beberapa tahun terakhir.
Komisioner Pertamanan Kota New York Mitchell Silver menegaskan jika memang benar biksu-biksu itu melanggar aturan, petugas patroli taman akan mengurus hal itu.
"Saya tidak tahu tentang itu. Namun jika benar, petugas patroli akan mengurus hal itu," kata Silver. (AP/Yanurisa Ananta/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved