Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TIGA serangan bom bunuh diri mengguncang wilayah timur Libanon, yang dekat dengan perbatasan dengan Suriah, negara yang sedang dilanda peperangan, kemarin dini hari.
Serangan yang menewaskan sedikitnya lima orang itu dikhawatirkan menyeret negeri itu ke dalam konflik Suriah.
Sebuah sumber keamanan di pemerintah Libanon mengungkapkan rangkaian bom bunuh diri tersebut terjadi di Desa Al Qaa di Lembah Bekaa.
"Setidaknya lima orang plus tiga penyerang tewas dan 15 lainnya cedera," ungkap Georges Kettaneh, Sekretaris Jenderal Palang Merah Libanon.
Seorang warga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa seorang warga lokal sempat mencurigai sekelompok orang yang melewati desa itu dan terjadi percekcokan.
"Ada pertengkaran dan salah seorang meledakkan bom," ujar sumber itu.
"Ada serangkaian ledakan setelah itu," tambahnya.
Qaa ialah sebuah desa komunitas Kristen, yang terletak hanya beberapa kilometer dari sebuah pos pemeriksaan perbatasan dengan Suriah.
Pihak Palang Merah Libanon memastikan timbul korban tewas dalam insiden itu.
Mereka juga mengatakan sekitar 15 orang terluka, empat dari mereka dalam kondisi serius.
Sebelumnya, televisi Al-Manar yang dimiliki kelompok Hizbullah mengatakan enam orang tewas dalam serangan itu dan 19 orang terluka.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Namun, Al-Manar menuding kelompok Islamic State (IS) sebagai pelakunya.
"ISIL telah memosisikan diri di pegunungan di atas Qaa selama beberapa tahun terakhir," kata stasiun televisi itu dengan menyebut nama lain IS.
Libanon sangat rawan terseret dalam konflik Suriah.
Negara ini menjadi markas kelompok Hizbullah, kelompok Syiah yang sangat kuat dan selama ini menjadi pendukung Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
Libanon juga menampung lebih dari 1,1 juta pengungsi Suriah.
Jumlah pengungsi itu cukup besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk negeri itu yang hanya 4 juta jiwa. (AFP/Hym/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved