NATO tidak Bisa Mengelak Invasi Baltik Rusia

Aya/I-2
28/6/2016 06:10
NATO tidak Bisa Mengelak Invasi Baltik Rusia
(AFP/ALEKSEY FILIPPOV)

NATO saat ini tidak akan mampu melindungi kawasan Baltik dari serangan Rusia.

Kekuatan militer Rusia berpotensi mengambil alih lebih cepat daripada yang dibayangkan.

"Rusia bisa mengambil alih negara-negara Baltik lebih cepat daripada yang kita akan mampu lakukan untuk membela mereka," ujar komandan pasukan darat AS di Eropa, Jenderal Ben Hodges, Rabu (22/6), seperti dikutip dalam sebuah artikel berbahasa Jerman di mingguan Die Zeit.

Hodges mengatakan ia setuju dengan penilaian analis militer yang mengklaim bahwa pasukan Rusia bisa menaklukkan ibu kota negara Baltik Latvia, Lituania, dan Estonia dalam waktu 36 sampai 60 jam.

Terlebih, pasukan NATO dinilai memiliki kekurangan dalam latihan militer 'Anakonda' di Polandia.

Maneuver Anakonda meliputi tentara-tentara dari lebih 20 negara anggota NATO yang secara resmi melakukan latihan nasional di Polandia.

Menurutnya, peralatan militer berat tidak bisa bergerak cukup cepat dari barat ke Eropa Timur.

"Baik komunikasi radio atau e-mail yang aman. Saya berasumsi bahwa semua yang saya tulis di BlackBerry saya sedang dipantau," tuturnya.

Hodges juga mengatakan kepada Die Zeit bahwa beberapa negara,, seperti Prancis dan Jerman, berpikir hal ini akan menjadi terlalu provokatif terhadap Rusia jika menyebutnya latihan NATO.

Dalam latihan militer NATO, ribuan tentara NATO menghantam tanah di Polandia selama 10 hari untuk menunjukkan kekuatan besar-besaran sebagai aliansi dengan meluncurkan permainan perang terbesar di Eropa Timur sejak Perang Dingin.

Sebagai respons, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu mengecam NATO karena telah meningkatkan retorika agresif dan tindakan agresif di dekat perbatasan kita.

Dia mengatakan Moskow wajib mendedikasikan perhatian khusus untuk menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan mempertinggi kemampuan pertahanan negara kita.

NATO pekan lalu mengumumkan, mereka akan mengerahkan empat batalion ke negara-negara Baltik dan Polandia untuk melawan Rusia menjelang pertemuan puncak penting di Warsawa pada 8-9 Juli mendatang.

Rusia menentang ekspansi NATO ke satelit Soviet-era dan bulan lalu mereka mengatakan akan membuat tiga divisi baru di wilayah barat daya untuk memenuhi pembangunan militer yang berbahaya di sepanjang perbatasan.

"Kami sekali lagi, melakukan hal itu menjelang Perang Dunia II, tapi tidak melihat respons positif," kata Putin.

Hubungan antara Rusia dan Barat telah merosot ke titik terendah sejak Perang Dingin, terlebih Moskow menganeksasi Krimea dari Ukraina.

Menyusul pembicaraan di Berlin Kamis, baik Kanselir Jerman Angela Merkel maupun Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo, menekankan pentingnya meningkatkan keamanan di perbatasan dengan Rusia.

"Jerman selalu berusaha dialog dengan Rusia. Di sisi lain, Jerman juga melihat perlunya meningkatkan kemampuan di sisi timur NATO. Itu sebabnya kami mengambil tanggung jawab tambahan di Lituania. Itu sebabnya kami mengambil bagian dalam manuver Anaconda," kata Merkel.

Szydlo mengatakan bergerak tidak hanya ditujukan untuk melindungi negaranya dan negara-negara Baltik, melainkan juga melindungi seluruh Eropa. (AFP/Aya/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya