Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PRESIDEN Rusia, Vladimir Putin, bereaksi atas tindakan agresif yang dilakukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di wilayah dekat perbatasan Rusia.
Ia bahkan sudah memberikan instruksi agar kapasitas militer ditingkatkan guna merespons situasi itu.
"NATO memperkuat retorika dan tindakan agresif di dekat perbatasan kita," kata Putin dalam pidatonya di hadapan Majelis Rendah Rusia, pekan lalu.
"Dalam kondisi ini, kami berkewajiban memberikan perhatian khusus pada penguatan kesiapan tempur negara kita," sambungnya.
Putin mempertanyakan sikap Barat yang menolak tindakan Rusia dalam menghadapi aksi terorisme internasional.
Pertanyaan juga dilontarkan ketika Moskow dipojokkan dalam krisis politik yang terjadi di Ukraina.
"Sekali lagi, dalam kaca mata Perang Dunia II kita tidak melihat ada respons yang positif," ucap Putin.
Hubungan antara Rusia dan Barat cukup harmonis pasca-Perang Dingin.
Namun, situasi berubah panas saat Krimea memisahkan diri dari Ukraina, dan melalui referendum, mereka bergabung dengan Rusia pada 2014.
Di sisi lain, beberapa anggota NATO, seperti Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia, khawatir dengan tindakan Rusia terhadap Krimea.
Pakta pertahanan yang dipimpin AS pun mengambil langkah antisipatif.
Jenderal Ben Hodges, Komandan Pasukan Darat AS di kawasan Eropa, memperingatkan NATO agar mereka tidak lupa melindungi Baltik dari serangan Rusia.
"Rusia dapat mengambil alih negara-negara Baltik lebih cepat daripada upaya kita mempertahankan mereka," kata Hodges.
NATO melakukan sejumlah langkah, termasuk menempatkan empat batalion pasukan mereka di wilayah Estonia, Latvia, Lituania, dan Polandia, untuk menangkal kemungkinan ekspansi Rusia.
Sementara itu, ribuan pasukan NATO telah ditempatkan di daratan Polandia pada awal bulan ini.
Mereka melakukan aksi unjuk kekuatan selama kurang lebih 10 hari di Eropa Timur sejak Perang Dingin.
Putin pun meminta militer Rusia untuk meningkatkan kesiapan tempur dalam merespons tindakan agresif NATO di dekat wilayah perbatasan itu.
"Rusia selalu terbuka untuk membahas masalah penting ini dan memiliki lebih dari sekali kesiapan untuk berdialog. Namun, sama seperti yang terjadi pada malam Perang Dunia II, kami tidak melihat reaksi positif dalam menanggapinya," tegas Putin.
Putin menuduh NATO mengabaikan seruan Rusia untuk menjalin kerja sama yang lebih erat.
Oleh karena itu, ia mengatakan perlunya sebuah sistem keamanan kolektif modern di luar NATO yang setara bagi semua negara.
Rusia sendiri mengerahkan tiga divisi pasukan di sepanjang wilayah tenggara daerah perbatasan untuk menangkal keberadaan militer NATO yang meningkat di Eropa timur.
"Kami mengamati ada pengerahan militer yang cukup masif di wilayah perbatasan negara-negara anggota NATO di Arktik, Baltik, dari Laut Hitam hingga Laut Mediterania," kata pemimpin NATO, Jens Stoltenberg. Ia menambahkan, tindakan NATO itu dilakukan untuk menghadapi langkah agresif militer Rusia. (AFP/Ths/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved