Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DOKTER meminta putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman untuk tidak melakukan perjalanan ke Algiers karena infeksi telinga. Hal itu diungkapkan kerajaan Arab Saudi, Minggu (23/10).
Pernyataan itu muncul 24 jam setelah kantor kepresiden Aljazair mengatakan Pangeran Mohammed bin Salman telah meminta maaf karena tidak bisa hadir di KTT Arab, yang dijadwalkan digelar pada 1 November, karena dilarang oleh dokternya.
Minimnya detail dalam keterangan pemerintah Arab Saudi itu memicu spekulasi mengenai penyakit yang dialami pangeran berusia 37 tahun, yang merupakan calon raja itu.
Baca juga: Arab Saudi-AS Silang Pendapat Soal Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+
"Tim medis di klini kerajaan merekomendasikan Pangeran Mohammed untuk tidak melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat terbang untuk menghindari tekanan dan trauma pada telinganya," ungkap pemerintah Arab Saudi.
"hal itu berarti yang Mulia tidak bisa berkunjung ke Aljazair," lanjut keterangan itu.
Sebagai perwakilan, Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan akan memimpin delegasi Arab Saudi. (AFP/OL-1)
Perang di Jalur Gaza, Palestina, dan ketegangan yang lebih luas di Timur Tengah diperkirakan menjadi perhatian utama pada pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Arab Saudi.
Menlu AS Antony Blinken bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, guna mempercepat kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Arab Saudi mengumumkan pada Minggu (4/3) bahwa mereka akan memperpanjang pengurangan pasokan minyak hingga Juni sebagai bagian dari upaya untuk menopang harga.
Arab Saudi menekankan syarat normalisasi hubungan bilateral dengan Israel berupa kemerdekaan negara Palestina.
Berikut lima perubahan menarik lain yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir di Arab Saudi atas kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
ARAB Saudi tetap tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Jalur Gaza, tetapi kesepakatan apa pun harus mengarah pada pembentukan negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved