Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SERANGAN udara pasukan Rusia dan pemerintah Suriah ke basis kelompok Islamic State (IS) di Suriah Timur menewaskan 82 orang, 58 di antara mereka ialah warga sipil.
"Tiga serangan udara Rusia dan rezim pemerintahan Suriah di wilayah Al-Quriyah, tenggara Kota Deir Ezzor, menewaskan 58 warga sipil," kata kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) dalam pernyataan mereka, kemarin.
Kelompok itu menambahkan ada 24 orang lain yang tewas yang tidak diketahui apakah mereka warga sipil ataukah pasukan IS.
Menurut laporan yang dilansir BBC, pesawat-pesawat tempur Rusia dan pemerintah Suriah melakukan serangan ke wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak di kota terbesar Suriah, Aleppo.
Pengeboman yang dilakukan pada malam hari itu menargetkan rute pasokan bantuan, baik makanan maupun keuangan, kelompok pemberontak di sisi timur kota.
Menurut SOHR, serangan itu difokuskan di Castello Road yang merupakan satu-satunya rute yang tersisa dari arah timur sebagai pintu masuk pasokan bantuan yang dikuasai pasukan pemberontak.
Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah menyatakan tekad untuk merebut kembali Aleppo.
Tekad Assad pun disambut sekutu loyalisnya, pemimpin kelompok militan Libanon, Hizbullah, Hassan Nasrallah, yang berjanji mengirim lebih banyak lagi pejuang.
Sementara itu, Rusia juga masih setia bersama Al-Assad dan berjanji untuk terus maju dengan melakukan serangan udara.
Pertempuran intens
Sejumlah wartawan menyatakan, meskipun upaya terakhir dilakukan untuk menenangkan situasi dan memberlakukan gencatan senjata sementara, pertempuran tampak akan tetap intens di Aleppo.
Sebuah gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Rusia berakhir awal bulan ini tanpa ada waktu perpanjangan.
Rusia sendiri sudah melakukan serangan udara terhadap pasukan pemberontak sejak September 2015 lalu.
Terkait dengan peperangan antara pemerintah dan pemberontak di Aleppo, setidaknya ribuan orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi.
Sebagian besar kota memang telah ditinggalkan, tetapi beberapa warga masih memilih tinggal.
Perang di Suriah yang telah berlangsung selama lima tahun itu telah merenggut nyawa lebih dari seperempat juta orang.
Jutaan orang lainnya telah melarikan diri akibat konflik yang tidak kunjung usai.
Diperkirakan sekitar 18 juta orang masih memilih tinggal di Suriah sampai hari ini.
Aleppo merupakan kota terbesar kedua yang menjadi pusat industri dan keuangan negara.
Pada tahun pertama pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad, Aleppo memang tidak mengalami guncangan besar seperti kota-kota lain.
Namun, tiba-tiba Alepo menjadi medan pertempuran utama pada Juli 2012 ketika pemberontak melancarkan serangan untuk menggulingkan pasukan pemerintah dan mengontrol Suriah Utara sepenuhnya.
Pasukan oposisi terutama mengontrol sisi timur, sedangkan pasukan pemerintah mengontrol wilayah bagian barat.
Pada akhir 2013, pasukan pemerintah rutin melancarkan serangan udara di bagian-bagian yang dikuasai pasukan pemberontak. (AFP/Ths/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved