Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Cabut Pengakuan jerusalem, Australia Diapresiasi Parlemen Indonesia

Cahya Mulyana
20/10/2022 09:23
Cabut Pengakuan jerusalem, Australia Diapresiasi Parlemen Indonesia
Yerusalem.(thoughtco.com)

Pemerintah Australia mencabut pengakuan Jerusalem Barat sebagai ibu kota Israel yang bertujuan untuk melanjutkan negosiasi damai dengan Palestina. Menanggapi hal tersebut anggota Komisi I Fraksi PKS DPR RI, Sukamta, mengapresiasi sikap pemerintah Australia.

“Perubahan kebijakan pemerintah Australia dengan mencabut pengakuan atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel patut kita apresiasi. Kebijakan ini menunjukan bahwa upaya Israel dengan memindahkan ibu kota dari Tel Aviv ke Yerusalem tidak mendapatkan dukungan dari banyak negara, salah satunya Australia. Pandangan pemerintah Australia bahwa penyelesaian konflik Israel-Palestina harus dilakukan dengan damai harus kita dukung,” paparnya melalui keterangan resmi, Kamis (20/10).

Pencabutan pengakuan ini, kata dia, dapat menjadi pemicu dukungan perjuangan kemerdekaan Palestina dari berbagai negara. Indonesia terus memperjuangkan dan mendukung kemerdekaan Palestina, sejak awal menolak kebijakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Indonesia perlu terus melanjutkan upaya menggalang dukungan dan mengambil langkah-langkah strategis dalam menyelesaikan masalah Palestina,” tambahnya.

Sukamta mengatakan kemerdekaan Palestina merupakan kunci utama perdamaian di Timur Tengah. Bagi Indonesia, itu merupakan amanah suci dalam konstitusi yang tertuang di dalam Pembukaan UUD NRI 1945

“Selama Palestina belum merdeka maka amanah pendiri bangsa dalam pembukaan UUD NRI 1945 dan balas budi Indonesia kepada Palestina belum bisa terpenuhi.” jelas wakil ketua Fraksi PKS DPR RI ini dalam rilis tertulisnya.

Kebijakan Asutralia ketika Perdana Menteri Scott Morrison memimpin telah membalikkan kebijakan Timur Tengah Australia dengan mengakui Jerusalem Barat sebagai ibu kota Israel. Kini kebijakan tersebut dicabut. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya