Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Tiongkok Tingkatkan Penambangan Batu Bara hingga 2025

Fetry Wuryasti
19/10/2022 08:30
Tiongkok Tingkatkan Penambangan Batu Bara hingga 2025
Kereta api yang digunakan untuk mengangkut batu bara, di samping fasilitas penyimpanan batu bara di Pingdingshan di provinsi Henan Tengah, c(dok.AFP)

PEMERINTAH China/Tiongkok menargetkan produksi batu bara tahunan meningkat menjadi 4,6 miliar ton pada 2025, meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu 4,1 miliar ton. Hal ini untuk menghindari terulangnya kekurangan listrik seperti di tahun 2021.

Ren Jingdong, wakil direktur Administrasi Energi Nasional Kabinet Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengakui ini memang menambah kemunduran dalam upaya untuk mengurangi emisi karbon yang mengubah iklim dari sumber global terbesar.

Tiongkok adalah investor besar dalam inovasi sumber daya listrik tenaga angin dan matahari, tetapi para pemimpin Partai Komunis yang gelisah menyerukan lebih banyak tenaga berbahan bakar batu bara setelah pertumbuhan ekonomi merosot tahun lalu dan kekurangan menyebabkan pemadaman.

Hal ini memicu peringatan bahwa emisi karbon akan meningkat lebih cepat hingga 2030, ketika pemerintah mengatakan mereka harus mencapai puncaknya.

Namun upaya peningkatan produksi menjadi penting bagi mereka untuk memastikan pasokan listrik yang memadai, setelah pertumbuhan ekonomi turun menjadi 2,2 persen selama setahun sebelumnya dalam enam bulan pertama tahun ini, kurang dari setengah target resmi 5,5 persen.

"Partai Komunis sebelumnya meminta produksi tahun ini naik 300 juta ton, atau sekitar 7 persen dari produksi tahun lalu," kata Ren, saat konferensi pers Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok (PKT) hari ke-2 di Beijing, Senin (17/10).

Tiongkok menghadapi tantangan mengandalkan sumber terbarukan di musim panas yang kering, ketika waduk di barat daya Tiongkok terlalu rendah untuk menghasilkan tenaga air. Akibatnya terjadi terjadi pemadaman listrik di provinsi Sichuan dan kota besar Chongqing.

Ren mengatakan Beijing akan memainkan perannya terkait aturan penggunaan tenaga batu bara dan Tiongkok akan sangat meningkatkan eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas.

Ren mengatakan para pejabat berusaha memastikan Tiongkok memenuhi target dalam rencana pengembangan lima tahun terakhir partai yang berkuasa untuk sumber bahan bakar non-fosil untuk memasok 20% daya pada tahun 2025 dan 25% pada tahun 2030. Dia mengatakan itu termasuk sumber tenaga angin, matahari, hidro, nuklir dan panas bumi.

"Tiongkok akan secara komprehensif membangun sistem pasokan energi bersih,” kata Ren.

Pejabat lain, Zhao Chenxin, wakil direktur badan perencanaan Kabinet, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan rencananya termasuk membangun 450 juta kilowatt "pangkalan angin dan matahari skala besar" di Gurun Gobi di utara Tiongkok.

Beijing telah menghabiskan puluhan miliar dolar untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas impor dan membersihkan kota-kota yang diselimuti kabut asap. China menyumbang sekitar setengah dari investasi global dalam angin dan matahari pada tahun 2020.

Namun, batu bara diperkirakan akan memasok 60% dayanya dalam waktu dekat. Meski begitu Tiongkok berhasil menyusutkan emisi karbon per unit output ekonomi. Pemerintah melaporkan penurunan sebesar 3,8% tahun lalu, peningkatan dari kenaikan 1% tahun 2020 tetapi turun dari penurunan 5,1% pada tahun 2017.

Total penggunaan energi tahun lalu meningkat 5,2% dibandingkan tahun 2020 setelah kebangkitan permintaan global untuk ekspor Tiongkok mendorong ledakan manufaktur, menurut Biro Statistik Nasional. (OL-13)

Baca Juga: Krakatau Steel Gandeng Tiongkok Operasikan Proyek Mangkrak ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya