Enam Orang Tewas saat Demonstrasi Guru

Ths/I-1
21/6/2016 02:20
Enam Orang Tewas saat Demonstrasi Guru
(AFP / Patricia Castellanos)

SEDIKITNYA enam orang tewas dan 100-an orang lainnya luka-luka dalam peristiwa bentrokan antara anggota Serikat Guru dan polisi di selatan Meksiko, Minggu (19/6) waktu setempat.

Para guru yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pendidikan Nasional tersebut menentang kebijakan reformasi pendidikan di Meksiko yang mewajibkan tes bagi para guru.

Tak hanya itu, mereka juga memprotes penangkapan pemimpin serikat yang dituding terlibat kasus pencucian uang dan tuduhan lainnya.

Dalam aksi itu, mereka memblokade jalan dan membakar kendaraan di selatan Meksiko.

Kekerasan mulai terjadi saat polisi menembakkan gas air mata ke para demonstran untuk mengakhiri blokade yang sudah dilakukan selama seminggu di jalan daerah Asuncion Nochixtlan, sebuah kota di negara bagian Oaxaca.

Komisi Keamanan Nasional yang awalnya membantah bahwa penembakan dilakukan petugas bersenjata, mengatakan bahwa unit bersenjata kepolisian terpaksa mengambil tindakan menyusul adanya tembakan dari orang tidak dikenal yang mengarah pada kepolisian dan warga.

"Tembakan datang dari orang yang tidak dikenal. Para guru bahkan tidak terlibat dalam hal-hal ini," kata Kepala Polisi Federal Enrique Galindo.

"Ada laporan yang masuk mengenai hadirnya kelompok kekerasan yang telah memimpin pemblokadean jalan dan instalasi-instalasi strategis," kata pemerintah federal dalam pernyataannya dan mendesak Serikat Pekerja untuk menjauhkan diri dari kelompok-kelompok tak dikenal.

Sampai sejauh ini, enam korban tewas adalah warga sipil, kata sekretaris keamanan publik negara bagian Oaxaca Jorge Alberto Ruiz Martinez.

Selain itu, 55 petugas federal dan 53 warga sipil mengalami luka-luka, delapan di antaranya terluka karena tembakan.

Sementara itu, dari enam korban tewas, tiga di antaranya karena tembakan setelah petugas medis menemukan beberapa bekas luka akibat tembakan peluru.

Menyusul bentrok ini, polisi menangkap setidaknya 21 orang.

Sementara itu, Serikat Guru dalam pernyataanya mengecam 'tindakan represif dari pemerintah federal dan negara'.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa, dengan memakai masker berkumpul di kota wisata Oaxaca.

Mereka melemparkan bom molotov di jalanan serta melakukan pembakaran dan memblokade jalan.

"Kami tengah mengupayakan perlawanan damai. Bahwa kami mempersiapkan barikade untuk evakuasi dan antisipasi represi yang berlebihan oleh pemerintah Presiden Enrique Pena Nieto," kata juru bicara demonstran.

"Mereka tak mau dialog, kebijakan itu sudah harga mati," katanya menambahkan.

Saat demo yang berlangsung ricuh itu, toko-toko tutup dan jalanan lengang.

Asap hitam terlihat membubung dari ban bekas yang terbakar

Warga sepertinya sudah mengantisipasi bakal terjadi bentrok sehingga tak berani keluar rumah.

Sebelumnya, dua pemimpin serikat guru, Francisco Villabos dan Ruben Nunez, ditangkap.

Nunez dikenai tuduhan pencucian uang, sedangkan Villabos ditahan karena dituduh mencuri buku pelajaran sekolah. (AFP/ths/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya