Serangan Udara Tewaskan 21 Orang

Ihs/I-2
14/6/2016 02:05
Serangan Udara Tewaskan 21 Orang
(AFP/OMAR HAJ KADOUR)

SERANGAN udara ke sebuah pasar di Kota Idlib, kota markas kelompok Al-Qaeda di Suriah, Minggu (12/6), menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk lima anak-anak.

Di tempat terpisah, ribuan warga mengungsi ke kota markas Islamic State (IS) di dekat perbatasan Turki yang kini terkepung.

Belum ada kelompok yang bertanggung jawab atas serangan ke pasar tersebut.

Namun, kelompok pemantau hak asasi manusia Suriah mengatakan serangan udara sebelumnya dilakukan rezim Presiden Bashar al-Assad dan aliansinya Rusia.

Kota Idlib dikuasai kelompok jaringan Al Qaeda, Al-Nusra, dan kelompok pemberontak.

Sebelumnya, pada 31 Mei lalu, Rusia melakukan serangan dan menewaskan 23 orang di kota ini meskipun Rusia kemudian menyangkal telah melakukan serangan tersebut.

Rusia mulai meluncurkan serangan udara sebagai dukungan terhadap rezim Damaskus melawan kelompok pemberontak dan kelompok Islam radikal (IS) sejak September tahun lalu.

Di selatan Idlib, Kota Maaret al-Numan juga terjadi serangan udara dari pesawat tempur yang tidak dikenal dan menewaskan enam orang, termasuk perempuan dan empat anaknya.

Pada April lalu juga terjadi serangan yang diduga dilakukan pemerintah di kota itu dan menewaskan 37 orang.

Jutaan orang telah mengungsi sejak perang sipil Suriah dimulai pada 2011.

Pembicaraan damai juga mengalami kebuntuan setelah oposisi keluar dari perundingan pada April selama kekerasan yang meningkat dan kurangnya akses kemanusiaan.

Kelompok pemantau itu juga mengatakan rezim Suriah menjatuhkan 44 bom gentong-bahan peledak tanpa kendali di Kota Daraya yang juga dikuasai pemberontak.

Serangan itu mengakibatkan distribusi bantuan pangan yang dikirimkan sejak Kamis (9/6) terhenti.

Oposisi Suriah di pengasingan mengecam serangan itu sebagai aksi pengecut.

"Bantuan pangan masih belum ada. Warga bersembunyi di rumah karena takut bom," ujar Shadi Matar, seorang anggota dewan lokal kota itu.


Melarikan diri

Di Manbij, ratusan warga sipil melarikan diri dari kota yang dikuasai IS itu dibantu pasukan aliansi Kurdi-Arab dukungan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, puluhan ribu penduduk terjebak di kota tersebut setelah pasukan aliansi mengepung kota pada Jumat (10/6) untuk melawan IS.

"Sekitar 800 warga sipil melarikan diri dengan berjalan kaki menuju daerah yang dikuasai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang terletak di selatan kota," kata Kepala Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah, Rami Abdel Rahman.

Rahman juga mengatakan masih banyak warga yang terjebak yang dihantui serangan udara dan bahan makanan menjadi langka setelah aliansi SDF memblokir semua jalan masuk dan keluar kota itu.

Sejak serangan intens melawan IS di Manbij dilakukan pada 31 Mei lalu, sebanyak 223 anggota IS, 28 tentara SDF, dan 41 warga sipil telah tewas. (AFP/Ihs/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya