Ali, Legenda yang Jadi Inspirasi Dunia

AFP/AP/Gnr/X-4
11/6/2016 11:40
Ali, Legenda yang Jadi Inspirasi Dunia
(Michael Clevenger/The Courier-Journal via AP)

DUA hari prosesi pemakaman petinju legendaris Muhammad Ali berakhir di Cave Hill, Louisville, Kentucky, AS, Jumat (10/6) siang waktu setempat, dengan dihadiri keluarga dan teman dekat.

Ali, tiga kali peraih gelar juara dunia kelas berat, meninggal di usia 74 tahun pekan lalu di Arizona akibat gangguan pernapasan. Sebelum meninggal, petinju yang menggantungkan sarung tinjunya pada 1981 itu berjuang selama puluhan tahun melawan penyakit parkinson.

Prosesi pemakaman Ali secara Islam dilakukan dengan menyalatkan jenazah di Freedom Hall, Kamis (9/6) waktu setempat, dengan dipimpin Imam Zaid Shakir.

"Sangat menakjubkan. Begitu banyak orang dari berbagai bangsa, budaya, ras, dan agama berkumpul bersama. Meskipun ini momen yang menyedihkan, peristiwa ini memberikan inspirasi tersendiri," kata Makeeba Edmund, pekerja beragama Islam di Kentucky.

Sebelum dikebumikan, jenazah Ali terlebih dulu dibawa berkeliling Louisville mengitari Muhammad Ali Boulevard, Kentucky Center for African-American Heritage, dan rumah masa kecilnya yang kini menjadi museum, kemudian bertolak ke Cave Hill. Di sepanjang jalan, warga Kentucky memberikan penghormatan terakhir kepada Ali yang bukan hanya dikenal sebagai petinju hebat, melainkan juga aktivis sosial yang vokal.

Setelah jenazah Ali dikebumikan, penghormatan bagi dia dilangsungkan di KFC Yum! Center yang menampilkan pidato penghormatan, di antaranya dari mantan Presiden AS Bill Clinton, aktor Billy Crystal, dan jurnalis Bryant Gumbel. Selain itu, prosesi penghormatan dihadiri Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Yordania Abdullah II. Namun, media Turki menyebutkan Erdogan pulang lebih awal setelah menyalatkan Ali akibat ia dilarang keluarga Ali meletakkan jubah yang dibawanya dari Kabah ke peti jenazah Ali.

Presiden AS Barack Obama tidak mengikuti prosesi penghormatan itu karena menghadiri kelulusan putrinya, Malia, pada saat bersamaan. Pidato penghormatan Obama dibacakan penasihat senior Gedung Putih Valerie Jarret.

"Pekan ini, kita kehilangan seorang ikon, seorang berdarah Afrika-Amerika yang menurut saya berhasil membebaskan pikiran dan bangga terhadap dirinya. Saya tumbuh besar menyaksikannya dan berkembang dengan sebagian identitas saya berasal dari buah kerja keras Ali," kata Obama melalui akun Facebook-nya. (AFP/AP/Gnr/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya