Migran Tewas Capai 10.000 Orang

Hym/I-1
09/6/2016 06:05
Migran Tewas Capai 10.000 Orang
(AFP / PANAYIOTIS TZAMAROS)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (7/6) waktu setempat, mengumumkan lebih dari 10 ribu orang tewas dalam perjuangan melintasi Laut Mediterania ke Eropa sejak 2014.

Sementara itu, Uni Eropa mengumumkan rencana baru untuk membendung aliran migran dari kawasan Afrika.

Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan jumlah orang yang meninggal di laut telah meningkat tajam, dengan rekor 2.814 orang tenggelam sejak Januari.

Eropa kini dicengkeram krisis migran terburuk sejak Perang Dunia II akibat dibanjiri pengungsi dari kawasan Afrika dan Asia Barat, khususnya mereka yang lari dari konflik dan peperangan seperti di Suriah dan Afghanistan.

Peningkatan jumlah migran yang tewas di laut membuat para pemangku kepentingan di PBB dan Uni Eropa berupaya menemukan solusi mendesak untuk mengtasi masalah tersebut.

Brussels atau Uni Eropa telah mencari cara untuk menekan arus rute Afrika setelah meneken kesepakatan dengan Turki, Maret lalu.

Kesepakatan dua pihak itu bertujuan memangkas jumlah migran yang mencoba untuk menyeberang dari Turki.

"Kami tidak bisa menoleransi hilangnya kehidupan dalam skala ini, kita perlu melakukan segala sesuatu untuk menghentikannya," kata Wakil Presiden Komisi Eropa, Frans Timmermans.

Proposal baru yang akan diterapakan, lanjut dia, meliputi penggunaaan dana Uni Eropa untuk mempromosikan investasi swasta hingga 60 miliar euro (Rp906 triliun) di negara-negara utama asal migran, seperti Ethiopia, Niger, Nigeria, Mali, dan Senegal, serta Yordania dan Libanon.

Sekitar 8 miliar euro dari dana Uni Eropa akan digunakan untuk mendukung penawaran atau penyaluran migrasi dengan negara-negara luar.

Komisi juga ingin mempercepat kesepakatan penawaran kembali dengan negara-negara Afrika dan dengan Pakistan dan Afghanistan untuk memudahkan mereka dalam mengirim kembali orang-orang yang tidak berhasil meraih status pengungsi.

"Akan ada konsekuensi bagi mereka yang menolak untuk bekerja sama," tegas Timmermans kepada Parlemen Eropa, bersama kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini.

Komisi Eropa juga mengungkap sebuah rencana untuk mengeluarkan sistem 'kartu biru' bagi para migran terampil untuk datang ke Eropa secara sah.

Tujuannya, menekan penyelundupan dan perjalanan berisiko semisal dengan kapal butut dan kecil lewat laut.

"Lebih dari 1 juta orang melakukan perjalanan ke Eropa pada 2015, sebagian melarikan diri dari perang di Suriah dan Timur Tengah, dan selanjutnya 204 ribu orang telah tiba sejak Januari," kata UNHCR. (AFP/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya