Capres Kuczynski Unggul Sementara

I-3
07/6/2016 01:05
Capres Kuczynski Unggul Sementara
(AP/RODRIGO ABD)

TIDAK mudah bagi calon presiden (capres) Peru, Keiko Fujimori, untuk berdiri tanpa bayang-bayang sosok sang ayah, Alberto Fujimori, mantan presiden yang terlibat pelanggaran hak asasi manusia.

Sebagian masyarakat Peru masih mengkhawatirkan kepemimpinan seorang diktator akan berbahaya bagi masa depan bangsa.

Fakta tersebut telah membuka jalan bagi Pedro Pablo Kuczynski untuk melenggang ke posisi Presiden Peru.

Dua kandidat capres Peru tengah memperebutkan kursi panas kepresidenan.

Mantan Menteri Keuangan era pemerintahan Presiden Alejandro Toledo, Pedro Pablo Kuczynski, memimpin raihan pemilihan presiden putaran kedua.

Kuczynski mengalahkan suara capres Keiko Fujimori yang semula diunggulkan dan bakal menjadi presiden perempuan pertama Peru.

Berdasarkan penghitungan 36% suara yang masuk, Badan Pemilu Nasional Peru melaporkan Kuczynski meraih 50,58% suara, mengungguli Fujimori yang meraih 49,42% suara.

Kedua capres jebolan universitas ternama luar negeri itu menjanjikan hal yang tidak jauh berbeda.

Kuczynski dan Fujimori bersumpah untuk menyatukan Peru pascakekisruhan era pemerintahan Alberto Fujimori pada 1990-an.

Mereka berjanji meningkatkan pertumbuhan ekonomi Peru yang melemah di bawah kepemimpinan Presiden Ollanta Humala.

Keterpurukan ekonomi negara itu membuat keduanya menjadi capres unggulan.

Kuczynski yang dikenal dengan nama 'PPK' sudah lebih awal meminta pendukungnya menunggu hasil penghitungan suara.

Namun, ia merasa percaya diri bahwa ia akan terpilih menjadi Presiden Peru selanjutnya.

"Kita berharap segera ada konsensus pemerintah. Tidak ada lagi perseteruan dan konfrontasi," seru Kuczynski di hadapan pendukungnya seperti dikutip AFP, kemarin.

Ucapan optimistis itu disambut teriakan semangat suporter, "Ole, ole, PPK," teriak mereka.

Skandal sang ayah

Di sisi lain, ketegangan dirasakan tim sukses Keiko Fujimori.

Pasalnya, rekam jejak sang ayah menjadi kerikil dan sandungan bagi kesuksesan Fujimori.

Di masa kekuasaannya, Alberto Fujimori dikenai tuduhan korupsi dan dipenjara.

"Kita akan menunggu dengan hati-hati karena hasilnya akan datang sepanjang malam dari seluruh daerah, dari luar daerah hingga perdesaan terdalam Peru," papar Fujimori.

Sebagian masyarakat peru berharap Fujimori menjadi presiden wanita pertama Peru.

Ia diharapkan untuk mengikuti jejak sang ayah yang dianggap mampu memberantas kriminal di negara produsen kokain terbesar itu.

"Orang tua kita mungkin saja berbuat salah, tapi bukan berarti anak-anaknya akan melakukan hal yang sama," ujar Silvia Cuadros. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya