Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DI tengah arus suara pro- dan kontra-Brexit terkait dengan jelang penentuan referendum pada 23 Juni mendatang, Presiden Dewan Uni Eropa (UE) Donald Tusk akhirnya mengeluarkan komentarnya.
Pria berusia 59 tahun asal Polandia itu pun terpancing untuk turut berpolemik.
Ia merasa geram dengan kampanye kontroversial tokoh pro-Brexit Boris Johnson.
Tusk menyebut Johnson tidak berbeda dengan diktator Jerman Adolf Hitler.
Alasannya Johnson dan Hitler sama-sama bercita-cita membuat superstate atau negara super.
Menurut Tusk, pernyataan Johnson yang mantan Wali Kota London tersebut tidak masuk akal.
Bahkan dengan sangat emosional, Tusk mengatakan Johnson telah mengidap 'amnesia politik'.
Kendati pernyataannya sangat emosional dan memancing amarah, Tusk tetap mengaku bukan untuk intervensi dan memengaruhi publik Inggris untuk membuat keputusannya, apakah akan tetap bersama Uni Eropa atau tidak.
Namun, Tusk berdalih dirinya tidak rela dan tidak bisa tinggal berdiam diri ketika Johnson mengatakan upaya yang dilakukan Uni Eropa tidak berbeda dengan Napoleon dan Hitler yang gagal untuk menyatukan Eropa.
"Saya mengerti ini dengan sangat baik untuk tidak melakukan intervensi. Namun, ketika saya mendengar Uni Eropa dibandingkan dengan rencana dan proyek-proyek dari Adolf Hitler, saya tidak bisa tinggal diam," kata Tusk.
"Pernyataan tersebut harus benar-benar diabaikan, termasuk jika keluar dari mulut politikus partai berkuasa," jelas Tusk yang merujuk kepada Boris Johnson, tokoh pro-Brexit.
Ia menegaskan, Uni Eropa tetap menjadi 'firewall' atas konflik di antara negara-negara Eropa.
Uni Eropa akan mencegah negara-negara Eropa ke arah egoisme nasional yang mengarah pada sikap antidemokrasi.
Sebelumnya, Johnson dalam kampanyenya untuk mengajak warga Inggris keluar dari Uni Eropa juga telah memicu kritik dari berbagai kalangan.
Ia mengatakan baik Hitler maupun Napoleon gagal melakukan penyatuan Uni Eropa.
"Uni Eropa ialah upaya untuk melakukan hal ini, cuma dengan metode yang berbeda," jelasnya.
Komentar Johnson juga mendapat respons dan dukungan dari salah satunya juga dari Pemimpin Dewan Rakyat Britania Chris Grayling.
"Saya pikir apa yang dikatakan Boris ialah pandangan dari seorang sejarawan. Apa yang kita punya saat ini merupakan kontribusi untuk perdebatan dari lembaga-lembaga Eropa," tegasnya.
"Terus terang saya pikir, kebanyakan lembaga-lembaga Eropa yang berbicara tentang masa depan Inggris di Uni Eropa memilih kemungkinan yang besar untuk dukungan agar Inggris meninggalkan Uni Eropa," kata Grayling. (BBC/Ths/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved