Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Inggris Tuduh Rusia Lakukan Serangan Kimia di Mariupol

 Nur Aivanni
12/4/2022 11:34
Inggris Tuduh Rusia Lakukan Serangan Kimia di Mariupol
Seorang tentara Ukraina sedang membidik senjatanya ke arah drone Rusia saat pertempuran di Kharkiv, Ukraina.(FADEL SENNA / AFP)

INGGRIS sedang mencoba untuk memverifikasi laporan bahwa Rusia telah menggunakan senjata kimia dalam serangan di Kota Mariupol, Ukraina.

Sebelumnya, para pejabat Barat telah menyatakan keprihatinan bahwa Rusia dapat menggunakan langkah-langkah yang lebih ekstrem, termasuk senjata kimia.

"Laporan bahwa pasukan Rusia mungkin telah menggunakan bahan kimia dalam serangan terhadap orang-orang Mariupol. Kami bekerja segera dengan mitra untuk memverifikasi detailnya," tulis Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss di Twitter.

"Setiap penggunaan senjata semacam itu akan menjadi eskalasi yang tidak berperasaan dalam konflik ini dan kami akan meminta pertanggungjawaban Putin dan rezimnya," ucapnya.

Anggota parlemen Ukraina Ivanna Klympush mengatakan Rusia telah menggunakan zat yang tidak diketahui di Mariupol dan orang-orang mengalami gagal napas. "Kemungkinan besar senjata kimia!" cicitnya di Twitter.

Baca juga: Ukraina Bersiap untuk Menangkal Serangan Baru Militer Rusia

Di aplikasi perpesanan Telegram, seorang ajudan Wali Kota Mariupol menulis bahwa serangan kimia saat ini belum dikonfirmasi. "Kami menunggu informasi resmi dari militer," tulis Petro Andryushchenko.

Sebelumnya pada Senin, batalion Azov Ukraina mengklaim sebuah pesawat tak berawak Rusia telah menjatuhkan zat beracun pada pasukan dan warga sipil di Mariupol.

Pasukan itu juga mengklaim bahwa orang-orang itu mengalami gagal napas dan masalah neurologis.

"Tiga orang memiliki tanda-tanda yang jelas keracunan oleh bahan kimia perang, tetapi tanpa konsekuensi bencana," kata pemimpin batalion Andrei Biletsky kemudian dalam pesan video di saluran Telegramnya sendiri.

Dia menuduh Rusia menggunakan senjata kimia selama serangan di pabrik metalurgi Azovstal yang besar di kota itu. Namun, AFP tidak dapat memverifikasi klaim tersebut.

Sekretaris Pers Pentagon AS John Kirby mengatakan pada Senin malam bahwa Washington mengetahui laporan serangan kimia di kota strategis itu, tetapi tidak dapat mengonfirmasinya. (AFP/Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya