Putin Peringatkan Aksi Provokatif NATO

Deri Dahuri
30/5/2016 11:40
Putin Peringatkan Aksi Provokatif NATO
(AFP/DANIEL MIHAILESCU)

PAKTA Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat (AS) te­rus mengembangkan sistem pertahanan militer mereka. Pada bulan ini, AS menempatkan sistem pertahanan antimisil atau peluru kendala (rudal) di negara yang berdekatan dengan Rusia.

Salah satu negara yang menjadi basis antirudal AS ialah negara mantan anggota Pakta Warsawa, Rumania, yang kini menjadi anggota NATO. Aksi militer 'Negeri Paman Sam' pun telah membuat murka Rusia dan dinilai sebagai ancaman
yang provokatif.

Kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS, kemarin, melaporkan reaksi Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dalam kutipannya, Putin menegaskan Rusia akan melakukan aksi balas dendam terhadap penempatan antirudal AS di sejumlah negara yang berdekatan dengan wilayah Rusia, di antaranya Rumania, Bulgaria, dan Turki. "Jika beberapa waktu lalu di wilayah Rumania masyarakat tidak mengetahui apa yang melintas di atas kepala mereka, sekarang kami terpaksa melakukan tindakan tertentu untuk menjaga keamanan kami," ucap Putin pada jumpa pers di Athena, Yunani, setelah bertemu dengan PM Yunani Aleksis Tsipras, Jumat (27/5) waktu setempat.

Namun, Washington berdalih sistem antirudal yang ditempatkan di darat bertujuan membela Eropa dari serangan negara-negara tidak bersahabat seperti Iran. Sistem rudal itu bukan ditujukan untuk menangkal serangan rudal dari Moskow.

NATO yang bertanggung jawab mengoperasikan sistem pertahanan rudal memberikan penjelasan senada. NATO yang beranggotakan 28 negara itu menegaskan rudal mereka bukan digunakan untuk menyerang. Rudal itu tidak memiliki bahan peledak dan hanya dirancang 'memukul' target di udara. "Banyak ancaman dari Rusia tidak bisa dibenarkan dan tidak bisa dibertanggungjawabkan," jelas Oana Lu­ngescu, juru bicara NATO. "Rusia sudah mengetahui dengan baik bahwa sistem pertahanan rudal balistik ialah pertahanan dan bukan dirancang atau ditujukan menyerang Rusia."

Siap bertindak
Sistem pertahanan rudal yang dioperasikan NATO ditempatkan di pusat pendukung Angkatan Laut AS di Deveselu, Rumania, yang dikenal sebagai basis militer Rumania. Dalam waktu dekat sistem pertahanan antirudal juga akan ditempatkan di mantan negara anggota Pakta Warsawa, Polandia.

'Negeri Beruang Merah' yang kian dikepung persenjataan canggih NATO pun bereaksi. "Hal yang sama (penempatan sistem antirudal) akan terjadi di Polandia," ucap Putin yang dikutip TASS.

"Kami akan menunggu sampai Polandia mengambil tindakan. Kami tidak akan mengambil tindakan sampai kami melihat roket di wilayah negara tetangga kami," papar Putin yang merupakan mantan anggota KGB (Badan Intelijen Rusia).

Seorang analis militer, Rick Francona, mengatakan Putin kerap melontarkan ancaman. Oleh karena itu, Washington dan NATO harus menanggapinya secara serius atas pernyataan Putin.

Hari ini Sekjen NATO Jens Stoltenberg juga berencana bertemu Presiden Polandia Andrzej Duda yang membahas rencana penempatan sistem antirudal NATO di wilayah Polandia. (CNN/TASS/AFP/I-1)

deri@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya