Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRESIDEN Brasil Dilma Rousseff, Kamis (12/5), akhirnya resmi dimakzulkan. Posisinya kini untuk sementara digantikan oleh wakilnya, Michel Temer. Namun, pergantian kepemimpinan ini diragukan mampu menyelesaikan krisis yang melilit di negeri itu.
Proses pemakzulan Rousseff kemarin berjalan alot. Dalam sidang yang digelar secara maraton, hingga 22 jam, akhirnya Senat menentukan lewat voting. Dari 81 anggota, hasilnya 55 orang mendukung pemakzulan, 22 menolak, sedangkan 4 sisanya abstain.
Rousseff dimakzulkan dengan tuduhan memanipulasi anggaran. Dia juga dicurigai terlibat skandal megakorupsi di perusahaan minyak negara, Petrobras. Keterlibatannya diduga berlangsung sejak ia menjabat dewan direktur perusahaan tersebut (2003-2010). Namun, tudingan itu belum terbukti kebenarannya.
Kini, dengan adanya keputusan Senat, Rousseff yang merupakan perempuan presiden pertama di Brasil, untuk sementara (selama 6 bulan) harus turun dari singgasananya. Hal ini memberi kesempatan kepada dia untuk membuktikan dirinya bersih dari tudingan itu.
Rousseff menyebut bahwa pendongkelan dirinya sebagai kudeta dan dia berjanji bakal melawan di persidangan. Kemarin, media massa setempat mewartakan ribuan pendukung Rousseff berkumpul di depan istana untuk memberi dukungan.
Ketua Senat Renan Calheiros menyatakan, meski diberhentikan sementara, Rousseff masih berhak mendapat berbagai fasilitas, termasuk pengawalan serta gaji. Senat memberi kesempatan 180 hari kepada para penegak hukum untuk membuktikan kesalahan Rousseff agar bisa mendepaknya secara permanen dari kursi presiden.
Senator Telmario Mota, pendukung Rousseff, mengatakan proses hari ini lahir sebagai upaya balas dendam dan kebencian. “Hari ini kita melihat upaya mengambil alih kekuasan dengan sebutan pemakzulan,” kata Mota saat pidato di senat.
Pesimistis
Michel Temer, politikus yang berasal dari Partai Tengah Kanan, PMDB, kemarin, langsung mengumumkan program yang menjadi prioritasnya, yakni mengatasi resesi ekonomi yang memburuk dalam satu dekade terakhir.
Namun, Debora Messenberg, pakar politik dari University of Brasilia, menyatakan tidak mudah bagi Temer untuk mengatasi masalah. “Saya kira masalahnya masih sama. Gerakan sosial akan meledak di jalanan. Tugas Temer tidak akan mudah,” ujarnya.
Sulineide Rodrigues, anggota Senat penentang Rousseff, pun pesimistis Temer dapat berbuat banyak untuk memperbaiki keadaan. “Kami rasa dia juga tidak dapat membawa banyak perubahan.”
Krisis politik di Brasil ini diramalkan bakal berlangsung panjang. Sejak era diktator militer runtuh pada 1970, inilah kali pertama presiden Negeri Samba ‘dilengserkan’ di tengah jalan.
Selain membelah parlemen, pemakzulan ini juga membuat rakyat terpecah antara pendukung Rousseff dan para penentangnya. Kemarin, polisi harus menembakkan gas airmata untuk membubarkan bentrokan antara pendukung Rousseff dan penentangnya. (AFP/Dio/X-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved