Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TOKOH Antiapartheid Afrika Selatan (Afsel) dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, yang dijuluki kompas moral Afsel Desmond Tutu, Kamis (7/10), merayakan ulang tahunnnya yang ke-90.
Tutu, yang sejak lama berjuang melawan ketidakadilan menghadiri misa perayaan ulang tahun di Katedral St George's di Cape Town, tempat dia dilantik sebagai uskup kulit hitam di gereja Anglican Afsel.
Misa itu diawali dengan lagu Happy Birthday.
Baca juga: Kapal Selam Nuklir AS Rusak akibat Tabrakan di Laut China Selatan
Tutu, yang mengenakan pakaian ciri khasnya kemeja ungu dengan kerah putih serta jaket hitam, terlihat sehat meski menggunakan kursi roda.
Dia didampingi oleh Leah, istrinya selama 66 tahun.
"Ini adalah hari yang luar biasa. Anda masih bersama kami meski menghadapio banyak tantangan sepanjang hidup Anda, Smebilan puluh tahun!" ujar Allan Boesak, sesama pejuang antiapartheid kepada Tutu.
Sementara itu, Dalai Lama dalam sambungan video konferensi, Kamis (8/10) malam, melontarkan kekaguman dan rasa hormatnya untuk Tutu yang dissebut sebagai 'kakak di dunia spiritual'.
"Saya percaya pada reinkarnasi sementara dia percaya pada Sang Pencipta. Kami kerap bercanda bahwa dia akan ke surga sementara saya akan pergi ke tempat yang berbeda," ujar Dalai lama.
"Tolong bertahan hidup lebih lama lagi, dunia membutuhkan Anda sebagai teladan," imbuhnya. (AFP/OL-1)
Tutu meninggal dalam damai di sebuah panti jompo, Minggu (26/12), tiga bulan setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-90.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved