Amerika Perkeruh Keadaan

AFP/Hde/I-3
30/4/2016 06:40
Amerika Perkeruh Keadaan
(AFP/GAL ROMA)

TIONGKOK dan Rusia mengecam rencana Amerika Serikat (AS) untuk menempatkan sistem rudal pertahanan di Semenanjung Korea.

Keduanya khawatir penambahan perangkat tempur AS di sekitar wilayah mereka bisa memengaruhi keseimbangan kekuasaan di Pasifik.

"Kami sama-sama sangat prihatin terhadap kemungkinan pengerahan sistem pertahanan Terminal High Altitude Area Defence System (THAAD) di Korea Selatan (Korsel)," ujar Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam konferensi pers dengan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov, di Beijing, kemarin.

"Langkah itu tidak sebanding dengan kebutuhan pertahanan sebenarnya dari negara-negara terkait," jelas Wang.

Dia menambahkan pengerahan sistem THAAD itu juga akan memengaruhi keamanan strategis Tiongkok dan Rusia.

Kekhawatiran kedua sekutu itu muncul sebagai respons rencana Korsel dan AS untuk mengerahkan THAAD, sistem pertahanan yang mampu mencegat rudal yang ditembakkan musuh.

Pembicaraan dua negara itu dilakukan tidak sampai 2 jam setelah Korea Utara melakukan uji coba roket yang kedua pekan ini.

Pyongyang juga menguji coba rudal Musudan yang mampu menjangkau pangkalan militer AS di Guam yang berada di Pasifik.

Menlu Rusia Lavrov mengecam Washington yang memanfaatkan uji coba rudal Korut itu sebagai alasan untuk mengerahkan sistem pertahanan rudal antibalistik global, demikian sebutan Lavrov untuk THAAD.

"Situasi di Semenanjung (Korea) saat ini sangat berbahaya," tambah Wang.

Dia menambahkan implementasi resolusi PBB yang melarang Korut untuk mengembangkan teknologi terkait dengan rudal balistik merupakan kunci untuk mengajak negeri komunis itu ke meja perundingan.

Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Korut dan pemberi bantuan yang utama.

Mengenai uji coba rudal Musudan itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sepakat mengecam langkah Pyongyang tersebut.

Kecaman dikeluarkan setelah Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan tertutup pada Kamis (28/4).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya