Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENJELANG dilangsungkannya Olimpiade Tokyo, tingkat penolakan masyarakat Jepang akan dilaksanakannya event empat tahunan tersebut di tengah pandemi covid 19 semakin meningkat. Kini media utama Jepang yang juga sponsor Olimpiade di Jepang Koran Asahi Shimbun meminta agar Olimpiade dibatalkan.
Harian Asahi Shimbun dalam artikelnya Rabu (26/5), menyebutkan Olimpiade harus di batalkan dan mendeskripsikan kegiatan tersebut sebagai ‘ancaman bagi kesehatan’.
Dalam bagian editorial harian tersebut mendesak Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga untuk mengambil penilaian yang tenang dan objektif atas situasi yang ada dan mengambil keputusan untuk membatalkan Olimpiade di musim panas ini.
Dalam beberapa pekan terakhir desakan akan pelaksanaan Olimpiade di Jepang musim panas besok memang terus berkembang. Bahkan dalam jejak pendapat memperlihatkan mayoritas masyarakat Jepang tidak menginginkan Olimpiade dilaksanakan pada Juli dan Agustus mendatang.
Editorial tersebut juga mengatakan 'tidak dapat menerima perjudian’ akan dilaksanakannya event tersebut, meski panitia pelaksana menekankan agenda tersebut dapat dilaksanakan dengan aman.
Koran Asahi Shimbun juga menuding para pemimpin organisasi Olimpiade Internasional termasuk wakil presiden John Coates ‘merasa benar sendiri’ dan ‘jelas tidak sejalan’ dengan masyarakat Jepang.
Pandangan tersebut merespons pandangan Coates saat ditanyakan dalam wawancara pekan lalu, ’apakah pertandingan dapat dilaksanakan meski ditengah kondisi darurat akan virus, Coates mengatakan ‘jawabannya pasti bisa’.
Baca juga : Warga Tiongkok Diimbau Hindari Perjalanan ke Luar Negeri
Sebagaimana diketahui saat ini Sebagian wilayah Jepang sedang dalam kondisi darurat, yang diperkirakan akan diperpanjang pekan ini hingga 20 Juni mendatang.
“Mengatakan, iya tanpa memperlihatkan dasar pandangan yang jelas sekali lagi mendorong gambaran akan benar sendiri dari IOC,” bunyi editorial Asahi.
Dalam dua bulan lagi Olimpiade memang akan dimulai namun pemerintah Amerika justru mengeluarkan peringatan perjalanan ke Jepang akibat risiko virus.
Gedung putih mengatakan pada Selasa bahwa mereka mendukung dilaksanakannya Olimpiade, dengan sekertaris media Jen Psaki mengatakan ‘posisi kami tidak berubah akan Olimpiade’.
“Ada aturan dan prosedur masuk dan pergerakan yang sangat spesifik yang telah ditetapkan oleh penyelenggara untuk memastikan perlindungan semua orang yang terlibat,” ungkap Psaki.
Terlepas dari berbagai pro dan kontra akan dilaksanakannya Olimpiade musim panas mendatang di Jepang, dengan membatalkan event empat tahunan tersebut akan membuat sejumlah konsekwensi. Salah satunya adalah kerugian finansial yang akan membuat kerugain sekiat 1,8 triliun yen atau sekitar 16,6 miliar dolar, ungkap institut penelitian Nomura pada Selasa.
Namun lembaga penelitian Nomura juga mengatakan bila Jepang tetap melaksanakan Olimpiade, negaranya akan menderita kerugian ekonomi yang lebih besar sebagai hasil dari pelaksanaan Olimpiade, jika ada peningkatan infeksi mendorong situasi darurat negara yang baru. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved