Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELANDIA Baru enggan memberi label perlakuan Tiongkok terhadap minoritas Muslim Uighur sebagai genosida. Parlemen dengan suara bulat mengeluarkan mosi keprihatinan besar atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang, Tiongkok.
Namun, setelah Partai Buruh yang berkuasa di bawah Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern bersikeras bahwa setiap referensi untuk genosida dihapuskan. Anggota parlemen Brooke van Velden menyayangkan sikap Selandia Baru yang menolak untuk menggunakan istilah genosida. Hanya karena tidak mau mengecewakan mitra dagang terbesarnya.
"Dunia menatap kita sekarang untuk melihat standar apa yang akan kita tetapkan. Dapatkah CCP (Partai Komunis China) menganggap kita sebagai mata rantai terlemah di Aliansi Barat," tutur Velden.
Baca juga: Tiongkok Kembali Vonis Mati pada Mantan Pejabat Uighur
"Kita mungkin menghadapi ancaman kerugian jika kita mengutarakan pikiran kita. Namun, kita menghadapi bahaya yang jauh lebih besar jika tidak melakukannya," imbuhnya.
Setidaknya satu juta warga Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp wilayah Xinjiang. Menteri Luar Negeri Nanaia Mahuta mengatakan kepada parlemen, bahwa Selandia Baru telah menyuarakan keprihatinan terhadap situasi di Xinjiang, pada tingkat pemerintahan tertinggi.
Namun, dia menekankan bahwa Wellington hanya mengakui genosida ketika telah ditetapkan oleh pengadilan internasional. Dalam hal ini, mengutip Holocaust, serta kekejaman di Rwanda dan Kamboja.
Baca juga: Deplu AS: Tiongkok Lakukan Kejahatan Kemanusiaan di Xinjiang
"Kami belum secara resmi menetapkan situasi tersebut sebagai genosida. Ini bukan berarti kurangnya perhatian," pungkas Mahuta.
"Genosida adalah kejahatan internasional yang paling parah. Keputusan hukum formal hanya boleh dilakukan setelah penilaian yang ketat atas dasar hukum internasional,” lanjutnya.
Pekan ini, Ardern mengakui perbedaan Selandia Baru dengan Tiongkok tentang HAM menjadi lebih sulit untuk didamaikan. Akan tetapi, pemerintahnya terus menunjukkan aspek yang menjadi perhatian Tiongkok.(France24/OL-11)
DENG Yawen, 18, merebut emas Olimpiade BMX pertama bagi Tiongkok di nomor putri. Perenang Pan Zhanle memecahkan rekor dunia untuk memenangkan gelar gaya bebas 100 meter putra.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
TIONGKOK dan Indonesia akan terus mendorong transformasi ke low industry dan green industry di sektor semen dan pelabuhan (port).
Taiwan dan Tiongkok mencapai kesepakatan mengenai tanggapan terhadap kematian dua nelayan Tiongkok setelah pengejaran oleh penjaga pantai Taiwan.
Pedoman itu menetapkan bahwa perilaku separatis kemerdekaan Taiwan termasuk dalam tindak pidana melakukan dan menghasut pemisahan diri.
Sekitar 5.000 orang diselamatkan dari banjir yang melanda wilayah perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok selama akhir pekan.
Juara dari AVC Beach Volleyball Continental Cup akan mendapat tiket ke Olimpiade.
Aktor Ario Bayu mengungkapkan cintanya pada seni peran muncul ketika dia bersekolah di Selandia Baru.
Chumbawamba mengkritik penggunaan lagu mereka pada pidato politik Wakil Perdana Menteri Selandia Baru, Winston Peters.
Indonesia mengajarkan Selandia Baru tentang pentingnya toleransi.
Saat ini Indonesia sedang menjajaki produk halal bersama dengan Selandia Baru. Pembahasan itu mengenai kemajuan terkait perjanjian produk halal tersebut.
PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, di Melbourne, Australia Selasa, (5/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved