Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
NEGARA-NEGARA NATO, Rabu (14/4), sepakat mulai menarik pasukan mereka dari Afghanistan pada 1 Mei setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan menarik pasukan mereka pada September mendatang.
"Penarikan pasukan ini akan dilakukan dengan tertib dan terkoordinasi," ujar NATO dalam sebuah pernyataan resmi pascapertemuan menteri pertahanan dan menteri luar negeri.
"Kami berencana menyelesaikan penarikan pasukan itu dalam tempo beberapa bulan," imbuh organisasi itu.
Baca juga: Khamenei Peringatkan Agar Pembicaraan Nuklir tidak Berlarut-larut
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pasukan sekutu datang ke Afghanistan bersama-sama sehingga akan menarik pasukan juga secara bersama-sama.
"Ini bukanlah keputusan mudah dan pasti ada risikonya," ujar Stoltenberg.
"Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, kami menghadapi dilema. Karenanya, jika kami tidak menarik pasukan, NATO harus bersiap berkomitmen jangka panjang yang berarti lebih banyak lagi personel militer yang diterjunkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden, Rabu (14/4), mengumumkan Washington akan menarik 2.500 pasukan yang tersisa di Afghanistan pada 11 September, 20 tahun sejak aksi penyerangan yang memicu perang terlama AS itu.
Penarikan pasukan itu mundur lima bulan dari tenggat 1 Mei yang disepakati antara mantan Presiden AS Donald Trump dengan kelompok Taliban.
Sebanyak 9.600 pasukan asing di Afghanistan, yang terdiri dari pasukan NATO dan AS, mencakup personel dari 36 negara NATO. (AFP/OL-1)
PADA April 1949, di Kota Washington ditandatangani Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dimulainya sejarah NATO--aliansi militer yang paling agresif pada masa kini
Para pemimpin NATO menyebut Tiongkok sebagai “penggerak utama” dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Pada KTT NATO di Washington DC, anggota aliansi militer tersebut berkomitmen untuk mendukung "jalur tak terbalik" bagi Ukraina menuju keanggotaan penuh di masa depan.
Rumah Sakit Anak terbesar di Ukraina kemungkinan besar terkena serangan langsung dari rudal Rusia, menurut penilaian PBB, di tengah kesepakatan NATO.
Presiden AS Joe Biden menegaskan kekuatan aliansi militer di tengah perang Rusia-Ukraina.
NATO akan menunjuk perwakilan senior di Kyiv untuk memperkuat hubungan dengan Ukraina dan menjadi titik fokus keterlibatan NATO dengan pejabat Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved