Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
HUBUNGAN antara Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah lama terjadi.
Kedekatan keduanya juga masih terjalin hingga saat ini.
Kedekatan keduanya bisa dilihat saat Erdogan hanya mengundang JK dalam peresmian sebuah Diyanet Islamic Cultural Center di Lanham, Maryland, Amerika Serikat, sebuah pusat kebudayaan senilai US$110 juta yang disokong Turki, Sabtu (2/4).
"Saya memang dekat dengan Erdogan. Dia sahabat saya," kata JK menjelang peresmian pusat kebudayaan itu.
Selain JK, hanya Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang diundang.
Namun, Obama menolak hadir di acara pengguntingan pita itu.
Dalam sambutannya, Erdogan menyampaikan harapannya agar fasilitas itu bisa membantu menghapus sikap intoleran dan islamofobia yang dilihatnya mersuki sosok-sosok kandidat calon presiden Amerika Serikat yang kini tengah berkampanye.
Erdogan tidak menyebut langsung nama kandidat calon presiden yang dimaksudnya.
Namun, unggulan Partai Republik, Donald Trump, beberapa pekan lalu telah menyerukan larangan sementara bagi warga muslim untuk masuk ke Amerika.
Sementara itu, pesaingnya, Ted Cruz, juga menyerukan peningkatan patroli polisi di permukiman-permukiman muslim di seluruh Amerika.
"Sayang sekali, kita (umat Islam) tengah merangarungi masa-masa sulit di seluruh dunia. Intoleransi terhadap muslim tengah meningkat bukan hanya di sini di Amerika Serikat, melainkan juga di seluruh dunia," tegas Erdogan.
"Karena itu, saya yakin pusat kebudayaan ini punya peran penting," lanjutnya di depan ribuan muslim yang mengikuti pembukaan pusat kebudayaan tersebut.
Diyanet Islamic Cultural Center terletak tidak jauh dari Washington.
Bangunannya memiliki dua minaret dan satu kubah utama yang melambangkan arsitektur masa keemasan Kekaisaran Ottoman di abad ke-16.
Bangunan yang memiliki dua minaret itu merupakan satu-satunya yang ada di 'Negeri Paman Sam'.
Kehadiran pusat kebudayaan itu disambut gembira warga muslim AS.
Ahsen Dasti, 39, mengaku sangat senang dengan pidato Erdogan yang menyinggung soal toleransi.
"Banyak retorika (di antara para calon kandidat Gedung Putih) yang menyerukan kebencian terhadap muslim," ujar pria berjanggut lebat itu.
"Pusat kebudayaan ini semoga bisa membangun jembatan di antara berbagai budaya dan menunjukkan arti Islam."
"Ini gagasan sangat bagus, terutama bagi para pemuda muslim," kata Ibrahim Chakhalidze, 23.
"Arsitekturnya sangat bagus. Saya berharap bangunan serupa ada di Utah."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved