Ada JK di Peresmian Pusat Kebudayaan Turki di Amerika

Eko Rahmawanto
03/4/2016 16:08
Ada JK di Peresmian Pusat Kebudayaan Turki di Amerika
(AFP/OLIVIER DOULIERY)

HUBUNGAN antara Wapres RI Jusuf Kalla dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah lama terjadi. Kedekatan keduanya juga masih terjalin hingga saat ini.

Bukti kedekatan keduanya bisa dilihat saat Erdogan hanya mengundang JK dalam peresmian sebuah pusat Kebudayaa Islam di Lanham, Maryland, Amerika Serikat yang menghabiskan dana US$100 juta. ‘’Saya memang dekat dengan Erdogan. Dia sahabat saya,’’ kata JK

Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang juga diundang memilih tidak dating. Namun, keduanya sudah bertemu di Gedung Putih jelang pembukaan KTT Keamanan Nuklir di Washington pada Kamis (31/3) atau Jumat (1/4) waktu Indonesia Bagian Barat.

Dalam sambutannya, Erdogan menyampaikan harapan agar fasilitas itu bisa membantu menghapus sikap intoleran dan Islamofobia yang dilihatnya ada pada sosok beberapa kandidat calon presiden Amerika Serikat.

Erdogan tidak menyebut langsung nama kandidat calon presiden yang dimaksudnya. Tetapi unggulan Partai Republik, Donald Trump, beberapa pekan lalu telah menyerukan larangan sementara bagi warga Muslim untuk masuk ke Amerika.

Sementara itu, pesaingnya Ted Cruz juga menyerukan peningkatan patroli polisi di permukiman-permukiman muslim di seluruh Amerika.

Erdogan mengatakan menyalahkan seluruh warga Muslim atas serangan teroris yang terjadi di Barat “Benar-benar tidak dapat diterima”.

Ia juga mengutuk serangan teror baru-baru ini di Brussels, Belgia, dan Paris, Prancis. Serangan itu tidak bisa dibandingkan dengan aksi kekerasan militan di negaranya dan di Pakistan.

Ekstremis kelompok Negara Islam (ISIS) telah melancarkan empat serangan bom dahsyat di Turki dalam sembilan bulan terakhir dan menewaskan sekitar 150 orang.

Pemerintah Turki juga telah memerangi kelompok pemberontak Kurd, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang sejak 1984 lalu.

Sebelumnya Obama mengecam penumpasan terus menerus yang sedang dilakukan Turki terhadap kebebasan pers.

Meskipun menyebut Turki sebagai mitra yang paling penting dalam melawan ekstremis, Obama mengatakan penumpasan media adalah salah satu hal yang bisa sangat mengganggu Turki.

Lawatan Erdogan ke Amerika bukannya tanpa kontroversi. Menjelang kedatangannya di Brookings Institution, tim keamanan Erdogan bentrok dengan demonstran dan wartawan di luar lokasi acara itu. Suasana baru kembali tertib setelah Presiden Brookings menuntut supaya wartawan diizinkan meliput pidato Erdogan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya